Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
PASANGAN ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, akhirnya berhasil memecahkan rekor tidak pernah menang atas rekan senegara mereka, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Mereka membekuk pasangan berjuluk Minions itu pada babak perempat final Malaysia Open 2019, dengan skor 23-21, 19-21, 21-18, kemarin.
Kemenangan Fajar/Rian di Axiata Arena, Kuala Lumpur Sports City, Malaysia, itu merupakan yang pertama kali atas pasangan nomor satu dunia tersebut. Sebelumnya dari tiga kali pertemuan, Fajar/Rian selalu kalah dari Kevin/Marcus.
"Alhamdulillah bersyukur hari ini (kemarin) bisa menang. Pertandingan hari ini ramai. Mereka peringkat satu dunia dan enggak gampang mati sendiri. Kami tadi fokus di poin-poin kritis, saling komunikasi dan yakin buat masuk dulu," kata Rian selepas pertandingan.
"Gim kedua kami sempat unggul juga 12-7. Tapi balik lagi ke kami, kalau sudah unggul agak sedikit lengah dan enggak fokus. Itu yang mesti kami perbaiki ke depannya. Di game ketiga kami lebih menjaga fokusnya," sambung Rian.
Fajar/Rian mengaku banyak mengevaluasi tiga pertemuannya dengan Kevin/Marcus. Kali ini mereka mengatakan bermain dengan lebih sabar dan mencoba tampil santai di lapangan.
"Di dua pertemuan sebelumnya saya dan Rian terlalu menggebu-gebu dan jadinya buru-buru di lapangan. Kalau tadi, kami memang benar-benar ingin menang. Tapi kami coba menahan ego, sabar, bermain rileks, dan enjoy," ungkap Fajar.
Di babak semifinal, Fajar/Rian akan bertemu Takeshi Kamura/Keigo Sonoda (Jepang). Dari rekor pertemuan mereka, Fajar/Rian masih tertinggal 3-4.
"Pemain Jepang terkenal dengan fighting spirit-nya, enggak gampang mati dan ulet. Jadi, kami coba berusaha lagi. Nanti juga akan diskusi dengan pelatih dan partner mengenai strategi besok. Pokoknya kami siap untuk menampilkan yang terbaik," lanjut Fajar.
Belajar lagi
Dari ajang Osaka International Challenge 2019, dua tunggal putra Indonesia harus angkat koper lebih awal seusai dikalahkan lawan masing-masing. Chico Aura Dwi Wardoyo yang diunggulkan di posisi keempat, pada babak pertama dikalahkan pebulu tangkis Jepang Takuma Obayashi, 18-21, 21-17, 13-21.
Adapun Ikhsan Leonardo Imanuel Rumbay ditundukkan unggulan ketiga, Heo Hwang Hee asal Korea, dengan skor 9-21, 16-21.
"Chico banyak membuat kesalahan sendiri, padahal strategi reli kontrolnya sudah bagus, tapi waktu finishing-nya malah rugi dan mati sendiri. Kalau Ikhsan kalahnya karena banyak mengumpan dan angkat bola sehingga keserang terus sama lawan. Selain itu, defense-nya hari ini kurang yakin," ungkap asisten pelatih tunggal putra PBSI, Irwansyah.
"Pemain-pemain muda seperti mereka memang harus lebih belajar pola bermain, apalagi bermain dengan bola yang agak cepat. Yang harus dibenahi adalah strategi bermain, harus banyak belajar lagi, dan mental bertandingnya harus lebih berani," lanjutnya.
Sementara itu, di babak perempat final, kemarin, pasangan ganda putri Nita Violina Marwah/Putri Syaikah dikalahkan pasangan Jepang Saya Mori/Akane Watanabe 18-21, 18-21. Di nomor ganda campuran, Adnan Maulana/Mychelle Crhystine Bandaso mengalahkan unggulan pertama asal Malaysia Hoo Pang Ron/Cheah Yee See, 21-9, 21-16. (PBSI/R-2)
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dia juga memberikan apresiasi kepada sang pelatih, Indra Wijaya atas kontribusi besar dalam pencapaiannya kali ini.
PEBULU tangkis tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan sukses merebut gelar juara di ajang Macau Terbuka 2025 setelah mengalahkan wakil Malaysia, Justin Hoh.
Perombakan merupakan hasil dari evaluasi panjang terhadap performa para pemain.
Sejak awal gim pertama, Alwi langsung tampil menekan dan mengatur ritme permainan.
Amri/Nita memastikan kemenangan dengan skor 21-15 dan 7-1 atas Rehan/Gloria di perempat final Makau Terbuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved