Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Pencairan Dana Pelatnas Dilakukan Bertahap

Puput Mutiara
29/1/2019 20:25
Pencairan Dana Pelatnas Dilakukan Bertahap
(ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso)

KEMENTERIAN Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan segera melakukan pencairan dana pemusatan latihan nasional (pelatnas) ke beberapa cabang olahraga (cabor) yang telah lolos verifikasi administrasi.

Bulutangkis ditaksir menjadi cabor pertama yang akan menerima dana pelatnas tahun anggaran 2019.

Pelaksana Tugas Deputi IV Bidang Pengembangan dan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bhakti menjelaskan, proses pencairan dana pelatnas akan dilakukan bertahap.

Syaratnya, masing-masing cabor harus lebih dulu menyerahkan laporan pertanggung jawaban (LPJ) Asian Games 2018 secara lengkap.

"Bulutangkis besok kita upayakan. Kalau malam ini, Selasa (29/1), Mbak Susy menyerahkan data yang kita minta, besok kita lakukan kerja sama dengan bulutangkis," ujarnya kepada Media Indonesia, Selasa (29/1).

Baca juga : Menpora Targetkan E-Sport Raih Emas SEA Games 2019

Menurut Chandra, cabor bulutangkis telah memberikan LPJ secara lengkap.

Hanya saja, masih diperlukan data-data terkait rencana per-kegiatan (event) yang termasuk jumlah atlet yang akan diturunkan.

Hal itu dinilai penting guna menghitung nilai anggaran yang diperlukan.

"Kita akan hitung dulu berapa dana yang sebenarnya dibutuhkan. Kalau dia ikut try out di mana, berapa atlet yang ikut, harus jelas. Kita ngga bisa ngasih gelondongan, perlu rinci karena anggaran kita terbatas," tuturnya.

Tahun ini, pemerintah menganggarkan Rp500 miliar untuk anggaran pelatnas Sea Games 2019, Olimpiade 2020, ASEAN Para Games 2020, dan Paralimpiade 2020.

Nilai tersebut lebih rendah atau turun dibandingkan anggaran saat Asian Games 2018 sebesar Rp735 miliar.

Sehingga demikian, anggaran pelatnas akan lebih difokuskan pada cabor-cabor prioritas terutama yang telah menyerahkan proposal dan LPJ Asian Games 2018 secara lengkap.

Hal itu merujuk pada Peraturan Presiden No. 95/2017 terkait pelatnas, yang mana pemerintah akan langsung memberikan dana ke cabor.

Selain itu, Peraturan Menteri Keuangan No. 173/PMK. 05/2016 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian/Lembaga yang di dalamnya tercantum mengenai aturan mengenai sanksi secara tegas.

"Kita harus berani kasih sanksi itu ke depan karena anggaran kita kan langsung kasih ke cabor. Tahun 2018 juga pernah (terjadi penyalahgunaan), kita harap tentu bisa lebih baik," tandasnya.

Lebih lanjut, dari total 53 cabor hingga Selasa (29/1), sebanyak 40 cabor sudah menyerahkan LPJ dan 30 diantaranya sedang proses verifikasi untuk pencairan dana pelatnas.

Selain bulutangkis, cabor lain yang dinilai hampir lengkap dan lolos verifikasi seperti angkat besi dan wushu.

"Kita harapkan (cabor) yang lain menyusul, terutama cabor prioritas. Dalam verifikasi bukan hanya anggaran yang kita terima, tapi juga nama-nama atlet of event yang kita perlukan. Jadi harus dicantumkan nama-nama atletnya," tegas Chandra.

Dihubungi terpisah, Pelatih Tunggal Putri Nasional Persatuan Bukutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Minarti Timur menyatakan pelatnas bulutangkis sudah dimulai sejak 7 Januari lalu.

Latihan baik fisik, mental, dan juga teknis terus dipertajam agar para atlet dapat lebih siap menghadapi setiap pertandingan.

"Anak-anak harus berangkat dan mendapat hasil bagus untuk ikut Olimpiade. Masih banyak turnamen yang harus kita ikuti, sehingga latihan harus lebih keras," tandasnya. (OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya