Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
SONY Dwi Kuncoro memang tidak muda lagi ketika usianya menginjak 35 tahun pada musim ini. Tapi, dia tetap bersemangat melanjutkan karier sebagai tunggal putra profesional Indonesia.
Bukti besarnya semangat Sony ditunjukkan ketika melalui fase kualifikasi Indonesia Masters 2019, Selasa (22/1). Saat itu, Sony menang atas dua pebulu tangkis muda Tanah Air, Vicky Angga Saputra dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Di balik tren positif itu, Sony punya latar belakang menarik. Ternyata dia tidak punya pelatih resmi dan hanya didukung Tjakrindo Masters yang menjadi klubnya untuk mengarungi berbagai turnamen.
Sejak keluar Pelatnas sekitar 2014 silam, Sony hanya didampingi istrinya, Gading Safitri, untuk mempersiapkan diri. Pilihan itu dia ambil karena Safitri punya kapasitas sebagai manajer maupun pelatih.
"Selama ini, saya memang berlatih dengan istri. Kemudian, ikut turnamen juga bayar sendiri. Kalau sama pelatih pribadi, nanti malah keluar biaya tambahan lagi," kata Sony sambil tersenyum ketika ditanya alasan menjadikan istrinya sebagai pelatih.
Baca juga: Liliyana Natsir Pastikan Pensiun Usai Indonesia Masters
"Tapi, itu dilakukan bukan untuk mengurangi pengeluaran juga. Saya sudah mencoba menggunakan pelatih dan malah tidak cocok. Istri lebih hafal kekurangan dan kelebihan saya. Kemudian, dia bisa menjadi manajer juga kalau ada undangan," tambahnya ketika dikonfirmasi lebih lanjut.
Sony sudah kenyang pengalaman sebagai tunggal putra Indonesia. Prestasi terbaiknya adalah bertengger di urutan tiga dunia serta dua kali tampil di Olimpiade (2004 dan 2008).
Sekarang, Sony berada di ranking 59 dunia. Dia mengklaim tidak punya target khusus untuk mengarungi 2019, termasuk menabung poin menuju Olimpiade Tokyo 2020.
"Saya tidak berpikir ke Olimpiade. Saya hanya mau menikmati pertandingan dan main enjoy saja. Saya main seperti apa juga terserah. Saya akan mensyukuri apapun pencapaiannya," pungkas Sony. (Medcom/OL-2)
Gim pertama dikuasai sepenuhnya oleh Shesar, sedangkan Moreels banyak melakukan kesalahan sendiri.
Pasangan ini berhasil amankan tiket babak utama setelah mengalahkan pasangan ganda Rusia, Rodion Alimov/Alina Davletova dengan skor 19-21, 21-17, 21-16.
Pada laga kualifikasi, Akbar/Reza gagal mengatasi perlawanan wakil Thailand, Inkarat Apisuk/Tanupat Viriyangkura.
Sony mengalahkan pemain muda Chico Aura Dwi Wardoyo dengan skor 10-21, 21-6, 21-14.
Laga Indonesia Masters menjadi turnamen terakhir bagi Liliyana Natsir.
Butet sudah berkarier selama 24 tahun sebagai pebulutangkis dan 17 tahun menjadi anggota pelatnas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved