Sudah Tiga Pekan Elpiji 3 Kg Langka dan Mahal di Kabupaten Pidie

Amiruddin Abdullah Reubee
05/7/2025 08:57
Sudah Tiga Pekan Elpiji 3 Kg Langka dan Mahal di Kabupaten Pidie
Warga antre elpiji 3 kg di sebuah pangkalan kawasan Kecamatan Pidie, Kabupaten Pidie Aceh.( MI/Amiruddin Abdullah Reubee)

WARGA dan pemilik warung makanan usaha kecil di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, sejak tiga pekan terakhir resah. Pasalnya bahan bakar elpiji 3 kg (kilogram) langka dan mahal. 

Hal itu mengundang perhatian publik, apakah ada permainan pasar atau kebijakan PT Pertamina mengurangi pasokan bahan bakar gas bersubsidi itu untuk masyarakat. Apalagi kondisi yang sudah mengusik kedamaian ketahanan ekonomi keluarga itu sudah berlangsung hampir sebulan. 

Pengamatan Media Indonesia, di berbagai kawasan kabupaten Pidie sejak sepekan terakhir, terlihat pemandangan warga membawa tabung gas melon itu ke sana-kemari. Setelah ditelusuri ternyata mereka hendak mencari dimana ada persediaan bahan bakar elpiji ukuran langsung itu. 

"Saya sudah dua hari mencari di mana pangkalan yang ada tersedia elpiji 3 kg. Dari Kecamatan Sakti menuju Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie hanya memperoleh satu tabung saja," tutur Ismail, warga Kecamatan Sakti saat mencari elpiji 3 kg, kemarin (3/7). 

Dikatakan Ismail, bukan saja dirinya yang sibuk mencari elpiji 3 kg, tapi ada orang lain yang berangkat dari Saree, Kabupaten Aceh Besar, turun menyisir hingga ke Sigli Ibu kota Kabupaten Pidie. Padahal Saree beda di Aceh Besar dan Kota Sigli Kabupaten Pidie. 

Ironisnya di lokasi-lokasi pangkalan elpiji di Pidie setiap ada pasokan selalu terjadi antrean warga. Mereka memegang tabung-tabung kosong dengan harapan mendapat bagian. 

"Sayangnya ada yang menunggu lama di pangkalan, tapi akhirnya elpiji tidak cukup hingga pulang tangan kosong," tutur warga lainnya. 

Setelah elpiji langka, terjadi lagi kenaikan harga lebih tinggi dari tarif pertamina. Penaikan tarif itu dilakukan oleh pengecer tidak resmi yang menebus barang pada pangkalan. 

Hal itu sangat mengusik kenyamanan pembeli. Apalagi mereka membawa uang pas sebagaimana tarif resmi. Anehnya kondisi keresahan itu sudah tiga pekan seperti tidak ada tanggapan serius dari pemerintah setempat. 

"Harga eceran tertinggi tarif pertamina Rp18.000 hingga Rp20.000 per tabung. Tapi selama kelangkaan ini harganya sudah mencapai 25.000 hingga Rp 35.000 per tabung," kata Ikhwan warga Kota Sigli, Kabupaten Pidie. (H-1) 

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya