Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
KAPAL Motor Penyeberangan (KMP) Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali memakan korban jiwa. Merespons hal itu, Wakil Ketua Komisi V DPR RI, Andi Iwan Aras menyoroti masih adanya kapal-kapal tua yang tetap digunakan untuk masyarakat.
"Untuk kunspek (kunjungan inspeksi) ya kita masih belum jadwalkan ya. Mungkin kita akan menunggu hasil pemeriksaan KNKT untuk menyangkut masalah kejadian tersebut," kata Andi, Jumat (4/7).
DPR, sambung Andi, akan melakukan evaluasi menyeluruh sebagai buntut insiden maut tersebut. Dia menyebut masih ada kapal-kapal tua yang tetap beroperasi tanpa memenuhi standar kelaikan.
"Dan tentunya kita akan melakukan evaluasi menyeluruh tentang bagaimana kelaikan kapal-kapal penyeberangan kita yang ada di Indonesia ini. Jadi memang pada dasarnya karena masih banyak ya kapal-kapal kita yang sudah terlalu tua umurnya, umur kapalnya dan kemudian juga mungkin tingkat kenyamanannya sudah mulai berkurang gitu lho," ujarnya.
Di samping itu, Andi pun meminta pemerintah agar meningkatkan pelayanan pelayaran, utamanya yang berkaitan dengan urusan keselamatan nyawa penumpang.
"Jadi kita untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat, kita cuma meminta bagaimana agar pemerintah bisa menaikkan standarisasi pelayanan itu, terutama yang menyangkut masalah safety ya. Menurut saya ini kaitannya dengan keselamatan pelayaran," pungkasnya. (Fal/M-3)
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengonfirmasi insiden tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya milik operator swasta PT Raputra Jaya pada Rabu (2/7) malam.
Enam jenazah korban tenggelamnya kapal penumpang KMP Tunu Pratama Jaya diserahkan kepada pihak keluarga di Pelabuhan ASDP Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis malam (3/7).
KMP Tunu Pratama Jaya yang membawa total 78 penumpang dan awak, tenggelam pada Rabu (2/7/2025), sekitar pukul 23.20 WIB
SEBANYAK 4 penumpang KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Selat Bali, Rabu (02/07) malam, ditemukan selamat di Perairan Cekik Bali. Mereka ditemukan sekitar pukul 05.15 WITA, Kamis (3/7).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved