Headline

Pemilu 1977 dan 1999 digelar di luar aturan 5 tahunan.

Fokus

Bank Dunia dan IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini di angka 4,7%.

Bupati YES Apresiasi Grebeg Wilwatikta di Gunung Ratu

M Ahmad Yakub
28/6/2025 20:03
Bupati YES Apresiasi Grebeg Wilwatikta di Gunung Ratu
(MI/M Yakub)

Paguyuban Budaya Wilwatikta di Kawasan Gunung Ratu, Kecamatan Ngimbang, Kabupaten Lamongan, mengelar grebek Wilwatikta, Jumat (27/6). Sejumlah acara budaya dilaksanakan untuk memeriahkan acara tersebut. Antara lain, lomba nembang macapat, kirab budaya dari makam Gajah Mada menuju pendopo makam Ratu Dewi Andonosari, sungkeman, cipratan tirta suci dari tujuh sendang Gunung Ratu, ritual Suro, doa lintas agama, dan wilujengan.

Pemkab Lamongan berkomitmen melestarikan adat budaya leluhur. Hal itu disampaikan Bupati Lamongan, Yuhronur Efendi (Pak YES), saat menghadiri rangkaian acara 'Tanggap Warsa Anyar 1959 Jawa' yang diselenggarakan paguyuban Wilwatikta di Gunung Ratu, Ngimbang, Jumat (27/6) petang. Bupati menegaskan komitmennya dalam melestarikan budaya serta menjaga warisan leluhur. Menurut Pak YES, mengingatkan pentingnya pelestarian budaya di tengah arus kemajuan zaman.

“Tentu menjaga budaya adat istiadat leluhur adalah hal yang harus dilakukan. Banyak negara maju secara teknologi tapi gagal melestarikan budaya. Adat istiadat kita yang terangkum dalam Pancasila harus kita sampaikan ke generasi berikutnya. Acara ini adalah komitmen kita semua untuk menjaga nilai-nilai itu,” ungkap Pak YES.

Bupati juga mendorong kegiatan serupa terus diapresiasi dan dikembangkan pada masa yang akan datang. Pak YES juga berharap acara ini menjadi momentum untuk Kabupaten Lamongan yang semakin berjaya (megilan). “Acara ini harus terus kita apresiasi sehingga semakin maju, semakin baik. Mudah-mudahan di tahun baru kita akan semakin baik, mendapatkan rezeki prima dan barokah. Selamat Tahun Baru Saka, mudah-mudahan selalu dalam bimbingan Allah SWT,” tambahnya.

Perwakilan Paguyuban Budaya Wilwatikta, Ki Salikin Suryo Atmojo menegaskan kegiatan ini dilandasi semangat untuk membentuk generasi muda yang mencintai sejarah dan menghormati jasa para leluhur. “Tujuan pendirian Paguyuban Budaya Wilwatikta awalnya adalah membangun generasi muda yang menghargai jasa leluhurnya, khususnya Gajah Mada yang telah mempersatukan Nusantara,” jelasnya.

Rangkaian acara Grebeg Wilwatikta tahun ini meliputi lomba nembang macapat, kirab budaya dari makam Gajah Mada menuju pendopo makam Ibu Ratu Dewi Andonosari, sungkeman, cipratan tirta suci dari tujuh sendang Gunung Ratu, ritual Suro, doa lintas agama, dan wilujengan. Acara berlangsung khidmat dengan dihadiri tokoh budaya, pelajar, masyarakat sekitar, serta para pecinta sejarah dan adat istiadat dari berbagai daerah. (H-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik