Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KABUPATEN Sigi, Sulawesi Tengah mencetak rekor luar biasa dalam legalisasi koperasi desa. Sebanyak 97,6% Koperasi Desa Sigi kini resmi berbadan hukum.
Dari total 176 desa, 160 Koperasi Merah Putih telah mengantongi legalitas resmi dari Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum dan HAM RI.
Capaian ini menunjukkan pengakuan sah atas keberadaan koperasi berbadan hukum di tingkat desa dan kelurahan, sekaligus mengusung semangat pemberdayaan dan kemandirian ekonomi rakyat. Jumlah ini diproyeksikan terus bertambah hingga akhir Juni 2025.
Kepala Kanwil Kemenkumham Sulteng, Rakhmat Renaldy, mengapresiasi komitmen kuat Pemerintah Kabupaten Sigi yang mendorong percepatan legalisasi koperasi desa melalui program Koperasi Merah Putih.
"Sigi menjadi salah satu daerah tercepat dan paling progresif di Indonesia dalam mendukung program strategis nasional legalisasi koperasi. Legalitas ini bukan sekadar formalitas, tapi menjadi pintu bagi koperasi untuk mengakses pendanaan, menjalin kemitraan, dan tumbuh menjadi motor penggerak ekonomi rakyat," jelasnya di Palu, Rabu (25/6).
Bupati Sigi, Mohamad Rizal Intjenae, menegaskan bahwa program ini memberikan dampak positif nyata bagi masyarakat desa.
"Dengan dukungan dan pendampingan dari Kemenkumham, desa-desa kami jadi lebih percaya diri menjalankan koperasi secara legal. Ini menjadi pondasi penting menuju desa yang mandiri dan sejahtera," ungkapnya.
Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, juga menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Pemkab Sigi dan Kanwil Kemenkumham Sulteng.
"Sigi memberi contoh nyata bahwa kerja sama lintas sektor bisa menghasilkan capaian luar biasa. Saya berharap kabupaten/kota lain bisa meniru langkah ini untuk memperkuat ekonomi berbasis desa," tutupnya.
Penyerahan SK koperasi ini bukan hanya bagian dari perayaan HUT Sigi, tetapi juga menandai komitmen bersama untuk memperkuat basis hukum ekonomi kerakyatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berbasis gotong royong. (H-1)
Kenduri Buku yang digelar pada bulan Mei memiliki makna penting bagi dunia pendidikan dan literasi di Indonesia.
Menurut Syamsir, tanpa kerja keras dan kerja sama, semua kegiatan yang terlaksana itu tidak akan memberikan hasil sesuai yang diharapkan.
SEKOLAH Sukma Bangsa Sigi di bawah naungan Yayasan Sukma di Desa Maku, Kecamatan Dolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, telah memasuki tahun ajaran keempat.
Wakil Bupati Sigi, Samuel Yansen Pongi mengatakan, dengan bantuan internet gratis ke masyarakat, maka dapat memperluas akses layanan informasi di Sigi.
Kampanye penggunaan tumbler di Sekolah Sukma Bangsa Sigi dilakukan melalui program Tumbler yang dikampanyekan siswa-siswi yang tergabung dalam Klub Climate Change.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved