Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Kota Batam kembali menegaskan dominasinya dalam perekonomian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) dengan menyumbang Rp233,05 triliun terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kepri pada tahun 2024. Angka ini setara dengan 66,01 persen dari total PDRB provinsi, memperkuat posisi Batam sebagai motor utama pertumbuhan ekonomi kawasan.
Data ini terungkap dalam rapat koordinasi antara BP Batam dan Badan Pusat Statistik (BPS) Kepri yang digelar di Gedung Marketing Centre BP Batam, Selasa (17/6). Pertemuan ini merupakan tindak lanjut Nota Kesepahaman (MoU) terkait penyelarasan data ekonomi Batam, demi memastikan data yang dipublikasikan ke publik benar-benar akurat dan terintegrasi.
Deputi Bidang Investasi dan Pengusahaan BP Batam, Fary Francis, mengatakan pentingnya kolaborasi antara BP Batam dan BPS. Menurutnya, data ekonomi yang valid menjadi fondasi dalam merumuskan kebijakan pembangunan dan prioritas daerah ke depan.
“Pada pertemuan itu, kami ingin memastikan akurasi dan keselarasan data PDRB agar tidak terjadi perbedaan dalam publikasi resmi,” katanya, Rabu (18/6).
BPS Kepri mencatat, selain nilai PDRB atas dasar harga berlaku sebesar Rp233,05 triliun, Batam juga membukukan PDRB atas dasar harga konstan 2010 senilai Rp135,51 triliun. Capaian ini memperlihatkan kekuatan sektor industri dan jasa yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian Batam.
Tak hanya itu, Fary juga menyoroti mandat Presiden Prabowo yang menargetkan Batam sebagai salah satu pusat ekonomi dan investasi baru di Indonesia. Untuk merealisasikan visi tersebut, menurutnya diperlukan sistem pendataan yang mampu memberikan gambaran utuh dan terpercaya bagi pengambil kebijakan maupun para investor.
“Dengan seluruh potensi yang ada, Batam harus menjadi kawasan investasi yang inklusif. Mari kita jaga iklim investasi agar tetap kondusif dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat,” tambahnya.
Rapat koordinasi ini juga dihadiri Ketua Tim Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Kepri, Ari Sugih Mulia, serta sejumlah pejabat BP Batam. Para peserta membahas mekanisme pelaporan dan strategi pemutakhiran data ekonomi Batam agar pembangunan dan alokasi sumber daya dapat berjalan lebih efisien dan berkelanjutan. (H-1)
Langkah ini sejalan dengan arah kebijakan hilirisasi yang dikawal pemerintah sejak era Presiden Joko Widodo hingga Presiden Prabowo Subianto.
Kegiatan FGD yang berlangsung di Ruang Rapat Embung Fatimah Lantai IV Kantor Wali Kota ini menjadi forum awal untuk menyamakan persepsi antar pemangku kepentingan,
Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, dalam sambutannya menekankan pentingnya sinergi antarinstansi guna menekan angka kejahatan transnasional seperti narkotika,
Selama bekerja, korban tidak hanya mendapatkan kekerasan fisik, tapi juga tekanan psikis yang berat.
Selain pameran, penampilan spesial dari grup band Warga Binaan Rutan Batam menambah kemeriahan suasana.
Pemerintah daerah kawasan tengah dan timur Indonesia, Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua (Kasulampua) menggelar Konsultasi Regional Produk Domestik Regional Bruto (PDRB).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved