Headline
AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.
Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.
SEDIKITNYA 20 unit keramba ikan siap panen milik warga Desa Pematang Jering, Kecamatan Jambi Luar Kota, Kabupaten Muarojambi, yang mengapung di pinggiran Sungai Batanghari, berantakan dihajar satu unit bargas (kapal tongkang besi) sarat muatan batubara, Sabtu dini hari (31/5).
Tidak menerima atas kejadian tersebut, puluhan petani keramba Desa Pematang Jering, dikomandoi kades mereka A Rasyid, Sabtu pagi, melakukan aksi protes di alur Sungai Batanghari yang merupakan pelintasan kapal-kapal tongkang pengangkut batubara.
Beruntung, Kepala Desa Pematang Jering A Rasyid bisa mengendalikan emosi warga. Sehingga aksi pengejaran dan penahanan kapal tongkang penabrak keramba ikan warganya berjalan tanpa anarkis.
“Kejadian beginian sudah berulangkali. Untuk kejadian hari ini, sebanyak 20 keramba ikan warga berusia siap panen hancur berantakan. Paling tidak kerugian yang dialami petani korban lebih lima ratus juta rupiah,” ujar A Rasyid yang berorasi melalui pengeras suara sambil berdiri di haluan kapal pompong, Sabtu siang (31/5).
Rasyid meminta pemerintah bersama institusi terkait, ke depannya bisa menertibkan mobilitas puluhan kapal tongkang batubara di jalur sungai Batanghari yang padat usaha keramba ikan.
“Kejadiannya selalu malam hari. Kami berharap kepedulian Pak Gubernur terkait masalah ini. Supaya jalur sentra budidaya ikan keramba dari Pematang Jering, Muara Pijoan hingga Desa Sungai Duren aman dari tabrakan tongkang batubara,” jelas Rasyid.
Aksi protes berhasil didinginkan personel Direktorat Kepolisian Air dan Udara (Polairud) Polda Jambi yang meluncur ke lokasi kejadian. “Alhamdulillah, kasusnya bisa diselesaikan melalui musyawarah. Pihak penabrak kooperatif dan bersedia mengganti kerugian yang menimpa petani keramba di Pematang Jering,” ujar Direktur Polairud Polda Jambi Komisaris Besar Agus Tri Waluyo.
Dikatakan, penyebab kecelakaan sungai tersebut bermula ketika kapal tunda yang menarik tongkang kandas. Tali baja (sling) yang mengait terbelit, sehingga tongkang batubara hilang kendali. Akibat dorongan arus sungai, kapal tongkang nahas melaju ke pinggir sungai, dan kemudian menghajar puluhan keramba ikan milik warga Pematang Jering.(H-2)
KAPAL tongkang batu bara yang menabrak jembatan Mahakam kembali terjadi pada 28 April 2025. Kerusakan yang ditimbulkan memicu penutupan sementara jembatan dari 30 April hingga 1 Mei 2025.
TIGA nelayan hilang setelah perahu yang mereka gunakan untuk menjaring ikan dilaporkan tenggelam akibat ditabrak kapal tongkang TB Trans 58 di perairan umum pantai timur Sumatera, Jambi
RATUSAN warga Tembesi, Batanghari, melempari kapal tugboat (kapal tunda) penarik tongkang batu bara yang melintasi kolong Jembatan Tembesi dengan bom molotov
Kapal tugboat bermuatan batu bara viral di media sosial usai menghantam pelabuhan penyeberangan orang di perairan sungai Musi. Akibatnya, dermaga tersebut mengalami kerusakan cukup parah.
Sebelumnya, TLP juga telah memesan 30 unit tugboat dan tongkang baru yang sebagian masih dalam proses pembuatan dan diharapkan akan selesai pada 2024.
Jembatan pedestrian Gentala Arasy yang merupakan ikon Kota Jambi, kembali dihajar tongkang Mega Trans II bermuatan puluhan ton batubara yang melintasi Sungai Batanghari, Kamis (8/5) sore.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved