Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
JAKSA Agung Muda Intelijen (Jamintel) Kejaksaan Agung Prof Reda Manthovani bersama lebih dari 5.000 peserta termasuk para penyandang disabilitas dari berbagai daerah di Lampung turut berpartisipasi dalam kegiatan jalan sehat dan senam bersama dalam rangka peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-343 Kota Bandar Lampung.
Kegiatan yang berlangsung meriah dan dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana didampingi Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal ini tidak hanya menjadi ajang kebersamaan, tetapi juga mencetak prestasi nasional.
Museum Rekor Dunia Indonesia (Muri) secara resmi mencatatnya sebagai Pagelaran Gerak dan Lagu Penyandang Disabilitas Terbanyak. Momentum ini sekaligus menjadi simbol kuat solidaritas dan pengakuan terhadap perjuangan kaum disabilitas di Indonesia.
“Saya merasa terhormat bisa berjalan sehat dan senam bersama ribuan sahabat penyandang disabilitas. Momen luar biasa ini bukan hanya tentang kebersamaan, tetapi juga tentang pengakuan dan harapan,” ujar Reda.
Dalam kesempatan sama, Reda juga dianugerahi penghargaan dari Muri sebagai Tokoh Relawan Disabilitas Nasional, sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi dan komitmennya yang konsisten dalam memperjuangkan hak dan pemberdayaan penyandang disabilitas di Tanah Air.
“Alhamdulillah pada kesempatan ini saya dianugerahi piagam penghargaan Muri sebagai Tokoh Relawan Disabilitas. Sebuah penghargaan yang saya terima bukan untuk diri sendiri, tapi juga sebagai pengingat bahwa perjuangan kita masih panjang,” tuturnya.
Ia menegaskan pentingnya menjadikan keberpihakan terhadap penyandang disabilitas sebagai gerakan nyata, bukan sekadar retorika. “Masyarakat yang hebat adalah masyarakat yang tak membiarkan satu pun warganya tertinggal, termasuk saudara kita penyandang disabilitas,” ujar Reda.
Lebih lanjut, Reda menyampaikan kegiatan kemanusiaan ini merupakan bentuk kepedulian dan cinta yang nyata. Ia berharap inisiatif seperti ini dapat menjadi pemantik semangat bagi semua elemen masyarakat untuk memperkuat komitmen dalam membangun bangsa yang inklusif, ramah, dan adil bagi semua tanpa terkecuali.
“Ayo, kita jadikan keberpihakan pada penyandang disabilitas bukan hanya wacana, tetapi gerakan bersama,” tegasnya.
Komitmen Reda Manthovani pada isu disabilitas telah lama tertanam dalam kiprahnya. Ia dikenal sebagai sosok aktif dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas. Salah satunya, pada 2024 lalu, ia dipercaya menjadi Chef de Mission kontingen National Paralympic Committee (NPC) of Indonesia dalam ajang Paralimpiade Paris.
Penghargaan Muri yang diterimanya tidak hanya mencerminkan pencapaian pribadi, tapi juga menjadi simbol pengakuan pada pentingnya perjuangan kelompok disabilitas dalam narasi kebangsaan Indonesia. (H-2)
Selama dua hari pelaksanaan, Festival Pesenggiri menampilkan beragam pertunjukan seni tradisional yang dikemas dalam format berbeda, dan mengundang banyak pengunjung ke lokasi acara.
Kasus curanmor yang ditangani Polres Tanggamus pada Mei 2025, secara tidak terbuka membuka tabir jaringan besar industri rumahan senpi rakitan dan jual beli amunisi ilegal.
Pesenggiri Festival 2025 menggabungkan pameran karya seni tapis kuno dengan berbagai aktivitas kreatif lainnya.
Tercatat lebih dari 4.000 peserta dari berbagai kalangan mulai dari masyarakat umum, TNI/Polri, hingga para penyandang disabilitas turut ambil bagian dalam Bhayangkara Run 2025.
Inisiatif ini hadir untuk mendukung organisasi masyarakat sipil (CSO) yang dipimpin dan berfokus kepada pemuda dalam membangun perdamaian di Lampung berbasis budaya.
Isu kesehatan dan hak reproduksi bagi penyandang disabilitas, terutama perempuan, adalah isu yang fundamental namun kerap terabaikan oleh para pemangku kebijakan.
Penyandang disabilitas mendapat perhatian khusus dengan disediakannya ruang dan fasilitas pendukung, termasuk lowongan pekerjaan inklusif.
Talkshow tersebut menyoroti peran penting keuangan digital dalam meningkatkan kemandirian ekonomi penyandang disabilitas.
Pentingnya tanda identifikasi bagi penyintas disabilitas tak nampak karena sering kali mereka tidak mendapatkan perlakuan khusus saat di ruang publik maupun transportasi umum.
Penghargaan ini menjadi simbol apresiasi atas dedikasi dan kontribusi Reda Manthovani dalam pengembangan dan promosi olahraga taekwondo, khususnya untuk komunitas disabilitas.
PELUANG kerja bagi penyandang autisme di Indonesia masih rendah. Hal ini dibuktikan dengan masih banyaknya orangtua mengalami kebingungan mencari pekerjaan untuk anaknya yang autisme.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved