Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PEMERINTAH Kota Batam menerima kunjungan delegasi dari negara bagian Bremen, Jerman, untuk membahas potensi peningkatan kerja sama bilateral di berbagai sektor strategis. Pertemuan berlangsung di Harbour Bay Seafood Restaurant, Batam, Rabu (7/5) kemarin dan dihadiri oleh sejumlah pejabat penting dari kedua belah pihak.
Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin, mengatakan bahwa delegasi Bremen yang dipimpin oleh Presiden Kamar Dagang Bremen, Andre Grobien, dan Menteri Urusan Ekonomi, Pelabuhan, dan Transformasi, Kristina Vogt. Turut hadir dalam pertemuan tersebut Deputi Pelayanan Umum BP Batam, Ariastuty Sirait, serta perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Kepulauan Riau, James Marianus. Kehadiran para pejabat ini menunjukkan komitmen kedua belah pihak untuk menjajaki peluang kerja sama yang saling menguntungkan.
"Pertemuan tersebut merupakan momentum penting untuk memperkuat sinergi dalam pengembangan berbagai sektor di Kota Batam," kata dia, Minggu (11/5). Ia menekankan bahwa Batam memiliki potensi besar sebagai kawasan ekonomi yang berkembang pesat dan sebagai pintu gerbang perdagangan internasional Indonesia.
Delegasi Bremen menyatakan ketertarikan mereka terhadap potensi strategis Batam. Bremen, yang dikenal dengan pelabuhannya yang sibuk dan sejarahnya sebagai anggota Liga Hanseatik, menawarkan keahlian di bidang logistik maritim, industri otomotif, kedirgantaraan, energi angin, dan produksi pangan. Dalam diskusi, kedua belah pihak membahas berbagai peluang kolaborasi, termasuk pengembangan infrastruktur, teknologi hijau, dan sektor industri kreatif.
“Kami sangat optimis bahwa pertemuan ini akan menjadi fondasi bagi kemitraan yang saling menguntungkan antara Bremen dan Batam,” ujarnya. Ia berharap bahwa langkah ini akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di kedua daerah.
Dengan semangat kolaborasi yang tinggi, Batam dan Bremen berkomitmen untuk menjalin hubungan yang lebih erat, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan ekonomi dan inovasi di masa depan. (H-1)
HINGGA akhir April 2025, data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor saham di pasar modal hampir menyentuh angka 6,9 juta investor.
investasi yang gagal masuk ke Indonesia senilai Rp1.500 triliun pada 2024. Itu disebabkan antara lain oleh permasalahan pelayanan perizinan, kemudahan berusaha, hingga daya saing.
Investor reksa dana mencatatkan pertumbuhan hingga Mei 2025 menjadi 15,6 juta, naik hampir 30% daripada periode sama 2024 sebesar 12,1 juta investor,
KEK Industropolis Batang menutup semester pertama 2025 dengan membukukan nilai investasi sebesar Rp1,1 triliun. Angka itu diperoleh dari masuknya dua tenant strategis.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, Indonesia membutuhkan pertumbuhan konsumsi rumah tangga dan investasi yang tinggi guna mencapai target pertumbuhan ekonomi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved