Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GUNA mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali membentuk dan membina Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kabupaten Kotawaringin Barat, tepatnya di Kecamatan Kumai.
“Sebelum musim kemarau, personil MPA ini kita berikan pelatihan dan pembinaan, guna meningkatkan kapasitas serta ketangguhan personil dalam bertugas saat ada karhutla,” kata Kepala Pelaksana ( Kalaksa) BPBD Kalteng Ahmad Toyib, Rabu (7/5).
Toyib menyebut bahwa pelatihan ini akan dilaksanakan secara bertahap di 28 lokasi pada 14 kabupaten/kota, melibatkan 75 regu MPA dengan jumlah personel sekitar 1.125 orang.
MPA ini dibentuk agar jangkauan upaya pengendalian kebakaran hutan dan lahan lebih maksimal.
Personil Pos Lapangan Satgas Pengendali Karhutla berasal dari masyarakat setempat yang terkumpul dalam organisasi Masyarakat Peduli Api (MPA), Babinsa dan Bhabinkamtibmas.
“Ada enam MPA yang dibentuk di Kabupaten Kobar dan sekaligus diberikan materi tentang pengendalian kebakaran hutan dan lahan, serta praktik langsung dari BPBD Kalteng dan BPBD Kotawaringin Barat”, katanya.
“Kabupaten Kotawaringin Barat merupakan kabupaten kelima yang dibentuk dan diberi pelatihan, karena sebelumnya telah dilaksanakan di empat kabupaten kota yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Pulang Pisau, Gunung Mas dan Kabupaten Kapuas”, tambahnya.
Toyib berharap, dengan dibentuk dan terbinanya Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kabupaten Kotawaringin Barat dapat membantu mewujudkan Kalteng bebas dari segala bencana, terutama Karhutla.(H-2)
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ancaman kekeringan juga menjadi perhatian serius.
Agustan Saining mengatakan persemaian ini dibangun oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas Kehutanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved