Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Gubernur Kalteng Protes Pembacaan Doa Agama Lain Juga Dibacakan Saat Apel

Surya Sriyanti
08/4/2025 18:25
Gubernur Kalteng Protes Pembacaan Doa Agama Lain Juga Dibacakan Saat Apel
Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran saat pimpin apel ASN usai Lebaran.(DOK Pemprov Kalteng)

Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) H. Agustiar Sabran pimpin Apel Besar di Lingkup Pemprov Kalteng usai libur lebaran.

Setelah pembacaan doa agama Islam, Gubernur yang baru menjabat beberapa bulan ini protes pembacaan doa agama lain harus dilakukan. Setelah itu, pembawa acara pun melaksanakan pembacaan agama Hindu Kaharingan dan Agama Kristen.

''Tolong untuk pembacaan doa ditambahkan dari agama lainnya selain Islam, kita perkuat toleransi antarumat beragama,” ujar Agustiar dari atas mimbar upacara.

Doa untuk agama Kaharingan dipimpin oleh Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, sementara doa untuk agama Kristen dipimpin oleh Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Kalteng, Johni Sonder.

Gubernur Kalteng H. Agustiar Sabran berharap kepada seluruh ASN di lingkungan Pemprov Kalteng di hari pertama masuk kerja ini makin semangat bekerja, setelah seminggu lebih libur, merasakan kebahagiaan Lebaran bersama keluarga.

“Momen Hari Kemenangan Idulfitri hendaknya dibarengi ikhtiar kita, untuk menjadi insan lebih baik, termasuk dalam menjalankan tugas sebagai Abdi Masyarakat,” tutur Gubernur.

Gubernur menekankan beberapa hal yang perlu dipegang teguh oleh para ASN, yaitu pertama, memiliki attitude atau sikap perilaku yang baik. Kedua, berkarakter penuh tanggungjawab, integritas, disiplin, dan menjunjung tinggi kepentingan rakyat.

Ketiga, mindset atau pola pikir yang berorientasi pelayanan, terus belajar, kreatif, dan inovatif. Keempat, dan terakhir, memiliki Skill atau kemampuan, keterampilan serta keahlian. 

“Nilai-nilai ASN Berakhlak semestinya menjadi fondasi kerja, yaitu berorientasi pelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif. Selain itu, yang juga tidak kalah penting, Semangat Huma Betang dan Pancasila harus melekat dan terpatri dalam dada kita semua”, bebernya.

Orang nomor satu di Bumi Tambun Bungai ini juga menegaskan untuk bekerja dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, tanpa membeda-bedakan suku, agama, ras, antar golongan, dan status sosial ekonomi.

“Kita tidak boleh terkotak-kotak, kita harus bersatu”, tegasnya. (H-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya