Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Puluhan kabupaten/kota di Jawa Tengah terancam cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada bencana hidrometeorologi hingga Selasa (18/3) mendatang. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang telah memperingatkan masyarakat Jawa Tengah untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrem.
Kepala Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Yoga Sambodo, menjelaskan bahwa dinamika atmosfer saat ini menunjukkan kondisi yang berpotensi memicu cuaca ekstrem di wilayah tersebut.
“Ada beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan potensi cuaca ekstrem, di antaranya adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia selatan Pulau Jawa yang membentuk daerah pertemuan dan belokan angin di Jawa Tengah. Selain itu, gangguan gelombang Ekuatorial Rossby juga terpantau di sekitar wilayah ini,” ujar Yoga.
Yoga menambahkan, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga mendukung pembentukan awan hujan yang menjulang hingga lapisan atas.
“Labilitas lokal yang kuat juga terpantau di Jawa Tengah, yang mendukung proses konvektif pada skala lokal. Kondisi ini berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat, petir, dan angin kencang,” jelasnya.
Berdasarkan analisis BMKG, wilayah-wilayah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem pada 16 Maret 2025 meliputi Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Wonogiri, Karanganyar, Sragen, Grobogan, Blora, Rembang, Pati, Jepara, Demak, Temanggung, Kabupaten Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten/Kota Pekalongan, Pemalang, Kabupaten/Kota Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
Pada 17 Maret 2025, wilayah yang berpotensi terdampak meluas ke Cilacap, Kebumen, Purworejo, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Kudus, dan sekitarnya.
Sementara pada 18 Maret 2025, wilayah yang berpotensi terdampak mencakup Cilacap, Banyumas, Purbalingga, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, Purworejo, Kabupaten/Kota Magelang, Boyolali, Klaten, Sukoharjo, Surakarta, Karanganyar, Sragen, Kudus, Jepara, Demak, Temanggung, Kabupaten/Kota Semarang, Salatiga, Kendal, Batang, Kabupaten Pekalongan, Pemalang, Kabupaten Tegal, Brebes, dan sekitarnya.
BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat memicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang, dan sambaran petir. “Masyarakat, terutama yang berada di wilayah rawan bencana hidrometeorologi, diharapkan meningkatkan kewaspadaan dan memantau informasi cuaca terbaru dari BMKG,” tegas Yoga.
Yoga juga mengingatkan agar masyarakat menghindari aktivitas di bawah pohon besar atau struktur yang rentan roboh saat hujan disertai angin kencang. “Selain itu, pastikan saluran air di sekitar rumah tetap lancar untuk mengurangi risiko banjir,” tambahnya. (H-1)
Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier berkunjung ke Yogyakarta, Magelang, dan Semarang di Jawa Tengah pada 11-13 Agustus 2025.
Polres Pati, Jawa Tengah, menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial terkait meninggalnya dua polisi akibat demo di Pati merupakan hoaks, atau tidak benar
AKSI unjuk rasa di Alun - Alun Pati, Rabu pagi (13/8), mulai berlangsung.Masyarakat sudah hadir untuk menyampaikan aspirasi, kepolisian memberi pengamanan dan pendekatan humanis
Gerakan pangan murah (GPM) dalam sepekan terakhir dan diperkirakan masih akan berlangsung hingga beberapa pekan ke depan
CUACA ekstrem berpotensi di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Senin (12/8), hujan ringan hingga lebat mengguyur sebagian besar daerah sehingga diminta warga untuk waspada
Gelombang tinggi di perairan tersebut cukup berisiko terhadap kegiatan pelayaran seperti kapal nelayan, tongkang, kapal barang dan penumpang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved