Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
KETINGGIAN sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Pinggir yang berada di Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematangsiantar, Sumatera Utara, saat ini telah mencapai sekitar 25 meter. Adapun volume sampah tersebut diperkirakan 430 ribu ton yang ada di TPA dengan luas 2,4 hektare. Untuk menangani persoalan sampah itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Pematangsiantar Dedy Tunasto Setiawan mengutarakan akan mengurangi ketinggian tumpukan sampah. Sampah akan ditarik ke lahan yang kosong.
"Untuk pengolahan sampah, ada di belakang Terminal Tanjung Pinggir. Jadi sampah yang dari sini, kompos dan plastik, nanti akan kita olah di sana," kata Dedy saat mendampingi Walikota Pematangsiantar Wesly Silalahi meninjau TPA Tanjung Pinggir Pematangsiantar, Senin (10/3).
Dia menargetkan penanganan sampah segera diselesaikan hingga beberapa bulan mendatang.
"Alat berat kita baru tiba semalam. Kita mulai hari ini dan ke depannya berpacu. Kita targetkan sampai Juni sudah tuntas, minimal lima meter untuk pinggir (ketinggian). Yang penting kita ratakanlah dulu, karena di belakang sana banyak sampah. Kemarin tidak ada alat berat kita yang memadai, makanya kita terhalang untuk menata (sampah) di TPA," terangnya.
Didampingi Wakil Wali Kota Pematangsiantar Herlina, Wesly menekankan agar pengelolaan sampah menjadi atensi dinas yang dipimpin Dedy. Pengelolaan sampah ini menjadi salah satu program prioritas pasangan Walikota dan Wakil Walikota Pematangsiantar yang baru saja dilantik Presiden Prabowo beberapa waktu yang lalu.
Dia juga mengingatkan agar jajaran Pemerintah Kota (Pemko) Pematangsiantar untuk saling bahu-membahu dan tidak melakukan pembiaran terhadap persoalan sampah yang dapat menimbulkan penyakit.
"Yang pasti sampah itu tidak sehat. Sudah pasti itu. Ini sumber penyakit. Persoalan ini harus segera diatasi," tegasnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Herlina menegaskan agar persoalan sampah menjadi perhatian instansi terkait, terutama seluruh camat. Dia berharap kerjasama dari camat beserta para lurah agar sampah dapat diatasi dengan baik. Juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat agar dapat meminimalisir sampah yang berserakan di tempat pembuangan sementara (TPS) sampah.
"Tapi yang paling penting, saya berharap agar sampah jangan dibuang di luar tempat pembuangan. Selain itu, kita meminta kepada Camat agar menanam bunga di pinggir jalan, sehingga Kota Pematangsiantar nantinya kelihatan indah. Tolong kerahkan semua tenaga dan pikiran untuk mengatasi persoalan sampah ini," kata Herlina. (H-4)
Kesepakatan skema pengelolaan sampah ini dilakukan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) kerja sama di bidang pengelolaan sampah dari kedua daerah.
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved