Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Sungai Meluap, Jalur Pantura Pati-Rembang Lumpuh Terendam Banjir

Akhmad Safuan
19/2/2025 10:07
Sungai Meluap, Jalur Pantura Pati-Rembang Lumpuh Terendam Banjir
Ilustrasi(MI/AKHMAD SAFUAN)

JALUR Pantura Pati-Rembang lumpuh akibat terendam banjir setinggi 50 centimeter, meluapnya Sungai Simo tidak Ganta merendam jalan nasional sepanjang 300 meter di Desa Purworejo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati tetapi juga merendam perkampungan penduduk sekitar.

Pemantauan Media Indonesia hingga Rabu (19/2) dini hari, ratusan kendaraan di sepanjang Pantura Pati-Rembang hanya dapat berjalan merambat akibat terhalang banjir sepanjang 300 meter di jalur Pantura di Desa Purworejo, Kecamatan Pati, Kabupaten Pati setinggi 50 centimeter tersebut, hingga menimbulkan antrean panjang mencapai lima kilometer.

Hujan lebat di kawasan Pegunungan Muria terjadi sejak siang, mengakibatkan Sungai Simo yang berhulu di gunung tersebut meluap, bahkan tidak hanya jalan nasional tersebut terendam banjir, perkampungan penduduk sekitar juga terjebak dampak ikut kebanjiran dengan ketinggian 20-50 centimeter. "Banjir mulai datang tadi pukul 16.30 WIB dan terus meninggi," ujar Kasdi,40, warga Desa Purworejo, Kecamatan Pati, Pati.

Dalam sepekan ini, ungkap Ratri,50, warga lainnya sudah dua kali terjadi banjir yakni pada Senin (17/2) kemudian air surut pada pukul 23.30 WIB, tetapi baru saja lakukan bersih-bersih sampah dan lumpur yang masuk ke dalam rumah, banjir kembali datang sore ini akibat meluapnya Sungai Simo. "Hujan lebat di daerah ini dan di hulu sungai berada di Gunung Muria menjadikan air sungai meluap," imbuhnya.

Hal serupa dikatakan Subardi,55, warga Rembang yang mengaku terjebak banjir di ruas jalur Pantura tersebut hingga 1,5 jam, karena kendaraan melintas hanya bisa berjalan merambat melintasi banjir setinggi 50 centimeter hingga mengakibatkan antrean cukup panjang, baru setelah melintasi banjir itu perjalanan kembali lancar.

"Banyak kendaraan mogok, untuk kendaraan ukuran kecil memilih menunggu banjir surut terapi untuk kendaraan besar seperti truk maupun bis masih bisa berjalan berjalan menembus banjir, namun hingga tengah malam ini belum ada tanda-tanda surut," kata Bagio,45, pengemudi angkutan barang tujuan Surabaya.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati Martinus Budi Prasetya mengatakan banjir melanda Kabupaten Pati ini terjadi akibat intensitas hujan lebat mengguyur daerah ini, selain itu air kiriman dari hulu sungai di Gunung Muria juga menjadikan volume air Sungai Simo dan Sungai Sinoman meningkat drastis dan meluber ke jalur Pantura dan perkampungan penduduk.

Sejak banjir mulai naik, lanjut Martinus Budi Prasetya m, petugas gabungan telah diturunkan ke lokasi terdampak untuk melakukan kesiagaan karena dikhawatirkan banjir akan semakin meninggi lagi, demikian petugas Satuan Lalulintas Polres Pati juga berusaha mengurangi kemacetan yang terus memanjang di sepanjang jalur Pantura Pati-Rembang.

"Kita lakukan siaga penuh mengantisipasi banjir meninggal dan siap untuk melakukan evakuasi jika kondisi membahayakan warga, sejumlah perahu karet, logistik maupun tempat penampung sudah dipersiapkan," tutur Martinus Budi Prasetya.

Kepala Polresta Pati Kombes Andhika Bayu Adhittama menjelaskan bahwa banjir melanda Kabupaten Pati disebabkan oleh curah hujan tinggi, sehingga mengakibatkan selain berendam sejumlah ruas jalan di dalam kota juga jalan nasional dengan ketinggian 30-50 centimeter, bahkan endapan lumpur dibawa okeh banjir cukup tinggi hingga menyulitkan warga.

"Kami langsung berkoordinasi dengan instansi terkait guna membersihkan lumpur dan sampah saat banjir surut, sedangkan untuk mengatasi kemacetan petugas satuan lalulintas diturunkan untuk mengurai dendan mengalirkan kendaraan ke jalur alternatif," tambahnya. 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya