Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Kasus DBD di Klaten Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada

Djoko Sardjono
16/2/2025 13:56
Kasus DBD di Klaten Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada
Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto.(MI/Djoko Sarjono)

PERSEBARAN penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, menunjukkan tren peningkatan tahun ini. Untuk pengendalian, gerakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) perlu dimaksimalkan.

Sementara, kasus DBD di Kabupaten Klaten 2025 sampai minggu keenam tercatat 111 kasus dan satu kematian. Jumlah kasus ini meningkat dari periode yang sama tahun lalu sebanyak 55 kasus dan dua orang meninggal. 

Kepala Dinas Kesehatan Klaten, Anggit Budiarto, mengingatkan kepada masyarakat untuk mewaspadai peningk –tan kasus DBD. Kunci pengendalian DBD, adalah PSN dan juru pemantau jentik nyamuk (jumantik).

“Kewaspadaan terhadap penyakit akibat gigitan nyamuk, terutama di musim hujan ini harus ditingkatkan. Upaya pencegahan yang efektif, yaitu gerakan PSN dan optimalisasi jumantik,” jelasnya, Sabtu (15/2).

Perlu diketahui, bahwa kewaspadaan itu penting karena kasus DBD tahun ini sampai minggu keenam sudah mencapai 111 kasus dan satu meninggal. Maka, untuk pengendalian PSN serentak perlu digiatkan termasuk di sekolah.

Menurut Anggit, PSN efektif untuk pengendalian dan pencegahan DBD. Karena, jentik nyamuk itu sudah membawa virus. Berbeda dengan fogging  yang hanya membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik tidak mati.

“Memang, sampai sekarang masih banyak warga masyarakat yang minta fogging atau pengasapan untuk  pengendalian DBD. Namun, mereka kita arahkan untuk PSN dan optimalisasi jumantik,” imbuhnya.

Untuk pengendalian dan pencegahan DBD, Dinas Kesehatan Klaten terus menggiatkan sosialisasi kepada masyarakat, sekaligus mengingatkan bahwa genangan air menjadi tempat jentik nyamuk berkembang. 

“Kami ingatkan masyarakat untuk senantiasa menjaga kebersihan lingkungan, serta bebas dari genangan air. Karena, genangan air berpotensi menjadi tempat nyamuk berkembang biak,” ujar Anggit Budiarto. (JS/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya