Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Komitmen Polres Agam dalam memberantas peredaran narkoba kembali dibuktikan. Dalam operasi intensif sepanjang Januari hingga Februari 2025, terdapat enam kasus narkotika berhasil diungkap, dengan tujuh tersangka kini diamankan.
Konferensi pers yang digelar di halaman Mapolres Agam, Rabu (12/2), menegaskan bahwa perang melawan narkoba bukan sekadar wacana. Dengan barang bukti yang cukup mencengangkan, Polres Agam mengirim pesan kuat: tidak ada ruang bagi peredaran narkotika di Agam.
Dalam pengungkapan kasus ini, Polres Agam berhasil mengamankan barang bukti berupa 1.950 gram daun ganja, 7,56 gram sabu, serta satu butir pil ekstasi.
Kapolres Agam AKBP Muhammad Agus Hidayat menegaskan bahwa peredaran narkoba bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi ancaman serius bagi masa depan generasi muda. "Kami tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi pelaku narkotika. Ini bukan sekadar kasus hukum, ini adalah misi penyelamatan bangsa," tegasnya.
Yang mengejutkan, dari tujuh tersangka yang diamankan, mereka berasal dari latar belakang yang beragam. Seorang di antaranya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sementara lainnya terdiri dari wiraswasta, mahasiswa, hingga pengangguran. Mayoritas dari mereka berada dalam rentang usia produktif (19 hingga 29 tahun), usia di mana seharusnya mereka berkontribusi membangun bangsa, bukan malah terjerumus ke dalam jaringan narkotika.
Kini, para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman yang bisa mencapai seumur hidup.
Keberhasilan ini bukan akhir dari perjuangan. Kapolres Agam yang pada saat itu didampingi oleh Waka Polres Kompol Elvi rinadi, Kabag Ops B. Mendrofa, dan Kasat Narkoba Herwin tersebut juga menegaskan bahwa perang melawan narkoba harus melibatkan semua elemen masyarakat. Tanpa dukungan dan kepedulian warga, pemberantasan narkotika akan semakin sulit.
"Kami mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan peredaran narkoba di sekitar mereka. Jangan biarkan narkoba merusak generasi kita!" serunya.
Slogan yang terpampang dalam konferensi pers ini berbicara lebih dari sekadar kata-kata: "Selamatkan Anak Bangsa dari Bahaya Narkoba."
Pesan ini bukan sekadar imbauan, melainkan panggilan bagi semua pihak untuk bersatu dalam melawan ancaman narkotika. Perang belum usai, dan Polres Agam berjanji akan terus berada di garis depan. (S-1)
Barang bukti yang dimusnahkan berasal dari hasil pengungkapan kasus penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh sindikat internasional.
Selama dua bulan terakhir, Polres Subang mengungkap 16 laporan polisi dengan total 18 tersangka
PRESIDEN Prabowo Subianto menegaskan Indonesia harus menjadi killing ground bagi bandar dan jaringan narkoba.
BADAN Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) dalam periode April hingga Mei 2025 telah berhasil mengamankan 21 tersangka pengedar Narkoba di seluruh Bali.
Sementara jaringan internasional yakni Kazakhstan dengan tersangka GT dan IM dengan barang bukti sabu 49,18 gram netto.
Sepanjang April-Mei 2025 Kepolisian Daerah (Polda) Kalsel berhasil menangani 239 kasus kejahatan narkoba dengan barak bukti disita mencapai 54,8 kilogram sabu dan 10.355 ekstasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved