Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
Komitmen Polres Agam dalam memberantas peredaran narkoba kembali dibuktikan. Dalam operasi intensif sepanjang Januari hingga Februari 2025, terdapat enam kasus narkotika berhasil diungkap, dengan tujuh tersangka kini diamankan.
Konferensi pers yang digelar di halaman Mapolres Agam, Rabu (12/2), menegaskan bahwa perang melawan narkoba bukan sekadar wacana. Dengan barang bukti yang cukup mencengangkan, Polres Agam mengirim pesan kuat: tidak ada ruang bagi peredaran narkotika di Agam.
Dalam pengungkapan kasus ini, Polres Agam berhasil mengamankan barang bukti berupa 1.950 gram daun ganja, 7,56 gram sabu, serta satu butir pil ekstasi.
Kapolres Agam AKBP Muhammad Agus Hidayat menegaskan bahwa peredaran narkoba bukan sekadar pelanggaran hukum, tetapi ancaman serius bagi masa depan generasi muda. "Kami tidak akan memberi ruang sedikit pun bagi pelaku narkotika. Ini bukan sekadar kasus hukum, ini adalah misi penyelamatan bangsa," tegasnya.
Yang mengejutkan, dari tujuh tersangka yang diamankan, mereka berasal dari latar belakang yang beragam. Seorang di antaranya merupakan Pegawai Negeri Sipil (PNS), sementara lainnya terdiri dari wiraswasta, mahasiswa, hingga pengangguran. Mayoritas dari mereka berada dalam rentang usia produktif (19 hingga 29 tahun), usia di mana seharusnya mereka berkontribusi membangun bangsa, bukan malah terjerumus ke dalam jaringan narkotika.
Kini, para tersangka dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, dengan ancaman hukuman yang bisa mencapai seumur hidup.
Keberhasilan ini bukan akhir dari perjuangan. Kapolres Agam yang pada saat itu didampingi oleh Waka Polres Kompol Elvi rinadi, Kabag Ops B. Mendrofa, dan Kasat Narkoba Herwin tersebut juga menegaskan bahwa perang melawan narkoba harus melibatkan semua elemen masyarakat. Tanpa dukungan dan kepedulian warga, pemberantasan narkotika akan semakin sulit.
"Kami mengajak masyarakat untuk aktif melaporkan peredaran narkoba di sekitar mereka. Jangan biarkan narkoba merusak generasi kita!" serunya.
Slogan yang terpampang dalam konferensi pers ini berbicara lebih dari sekadar kata-kata: "Selamatkan Anak Bangsa dari Bahaya Narkoba."
Pesan ini bukan sekadar imbauan, melainkan panggilan bagi semua pihak untuk bersatu dalam melawan ancaman narkotika. Perang belum usai, dan Polres Agam berjanji akan terus berada di garis depan. (S-1)
Tidak hanya berhenti di Kepri, polisi juga melakukan pengembangan ke Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Direktorat Reserse Narkoba juga menyita obat keras tertentu sebanyak 5,7 juta butir dan psikotropika 2.580 butir.
Petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Tulungagung berhasil menggagalkan upaya penyelundupan narkoba dengan modus dilempar dari luar tembok lapas, Selasa (22/7).
DUA tempat hiburan malam kembali direkomendasikan agar ditutup usai polisi menemukan penyalahgunaan narkoba di lokasi.
Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Marsma TNI Abdul Haris mengapresiasi kesigapan seluruh personel yang terlibat dalam penggagalan itu.
Penangkapan daun ganja kering yang terbilang terbesar di wilayah Jambi dalam lima tahun terakhir itu, berawal dari laporan masyarakat.
Pelaku berinisial RZ (40) warga Pandam, Jorong Anak Aia Dadok, Kecamatan Lubuk Basung ditangkap ketika akan menjual sisik trenggiling (manis javanica) seberat 1,5 kilogram pada Sabtu (28/6).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved