Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HOLDING Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) melalui anak perusahaannya PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) menyatakan telah
berhasil merebut kembali posisi sebagai produsen gula terbesar di Indonesia.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengatakan pencapaian ini mengingatkan pada kejayaan industri gula nasional pada 1930 ketika Indonesia menjadi salah satu produsen gula terbesar di dunia. "Tentunya ini sejalan dengan tujuan pemerintah untuk mewujudkan swasembada gula nasional," katanya di Surabaya, Jawa Timur, Minggu (9/2).
Produksi gula nasional hingga akhir giling tebu 2024 mencapai 2,46 juta ton, meningkat sebesar 190 ribu ton atau sekitar 10% dibandingkan 2023 yang tercatat sebanyak 2,27 juta ton.
PTPN Group berkontribusi signifikan dengan peningkatan produksi sebesar 13%, yaitu dari 752 ribu ton pada 2023 menjadi 851 ribu ton pada tahun ini. Kenaikan sebesar 100 ribu ton tersebut berkontribusi sebesar 50% terhadap pencapaian kenaikan gula nasional.
Ghani menjelaskan PTPN berkontribusi meningkatkan produksi gula nasional melalui berbagai inisiatif termasuk revitalisasi pabrik gula, perbaikan budidaya, efisiensi produksi, penyediaan sarana dan prasarana produksi, bantuan modal, dan digitalisasi.
Restrukturisasi, inovasi, ekspansi lahan, dan operational excellence menjadi faktor utama dalam pencapaian ini.
Dari sisi produktivitas, PTPN Group mencatat hasil yang lebih baik dibandingkan rata-rata nasional sehingga diharapkan dapat mengurangi ketergantungan impor dan mendukung swasembada gula nasional.
Menurut Ghani, dukungan pemerintah dalam merevitalisasi industri gula turut membantu pencapaian ini sehingga PTPN optimistis dapat mengembalikan kejayaan industri gula Indonesia sekaligus mencapai swasembada gula konsumsi pada 2027.
Sebelumnya, PTPN III (Persero) melalui PT SGN bersama Kementerian Koordinator Pangan dan Kementerian Pertanian telah meluncurkan gerakan Menuju Swasembada Gula Nasional (Manis).
"Kami melakukan upaya percepatan swasembada gula konsumsi 2027 dengan menyiapkan langkah strategis seperti penguatan petani tebu rakyat dan penambahan lahan tebu," kata Direktur Utama SGN Mahmudi.
Mahmudi menjelaskan untuk penguatan tebu rakyat pihaknya telah menyiapkan 2.150 satgas pendamping, program perbaikan ratoon tebu rakyat, serta penataan organisasi petani untuk memudahkan kemudahan koordinasi.
Selain itu juga dilakukan peningkatan rendemen melalui penataan varietas dengan varietas unggul yakni benih masak awal, tengah dan akhir dengan proporsional masing-masing sebesar 30%, 40%, dan 30%.
Bahkan SGN turut mengimplementasikan digitalisasi Ekosistem Tebu Rakyat melalui aplikasi ETERA berbasis android sebagai solusi untuk meningkatkan jumlah petani, produktivitas tebu, efektivitas dan efisiensi stakeholder dalam proses operasional.
"Kami juga menggandeng kementerian terkait untuk membuka akses pendanaan bagi petani tebu yang sebelumnya terkendala plafon. Kini dapat mengakses KUR Khusus kluster petani tebu yang tidak lagi dibatasi plafon," katanya. (Ant/N-2)
PTPN III melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL)Â menggelar kegiatan edukatif bertajuk PTPN Gen-Bangkit.
SUB Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV menyebut capaian komoditas non core (bukan inti) teh dan karet meraih laba positif untuk pertama kali sejak 1996.
Amalia juga menggarisbawahi pada Triwulan I-2025, subsektor tanaman perkebunan menyumbang sekitar sepertiga dari Produk Domestik Bruto (PDB) sektor pertanian secara luas.
Dia dapat memastikan pendidikan kedua putrinya itu mendapat kehidupan yang layak serta pendidikan yang baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved