Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Puluhan Pangkalan di Tasikmalaya Tolak Aturan Baru Elpiji 3 Kilogram

Kristiadi
03/2/2025 18:03
Puluhan Pangkalan di Tasikmalaya Tolak Aturan Baru Elpiji 3 Kilogram
Keterangan foto: Pemilik pangkalan gas elpiji kg, Supriadi, di Jalan Ciputri, Desa Singasari, Kecamatan Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya(Kristiadi/MI)

PULUHAN pangkalan gas elpiji 3 kilogram (kg) di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menolak kebijakan yang ditetapkan Kementerian Energi Sumber Daya Manusia (ESDM) terkait  dihentikannya distribusi ke setiap pengecer. 

 

Peraturan tersebut, merugikan pangkalan dan sulitnya konsumen mencari penjualan gas elpiji 3 kg. Seorang pengecer gas elpiji 3 kg, Manaf, 55, warga Cicomre, Desa Bojong Kapol, Kecamatan Bojonggambir mengatakan, dihentikannya pengiriman gas elpiji 3 kg ke setiap pengecer telah membuat banyak warganya mengeluhkan terutama sulitnya mencari tabung gas, mengingat selama ini di daerahnya hanya ada satu pangkalan dan kebutuhan pengiriman terbatas.

 

"Kami terpaksa harus mencari tabung gas elpiji 3 kg ke wilayah Singaparna dengan jaraknya sekitar 5 kilometer dan kondisi jalan rusak. Kebutuhan yang kami lakukan hanya untuk menukarkan satu tabung gas elpiji, karena pangkalan yang ada di sana kosong dan belum ada pengiriman hingga warga lainnya kelimpungan meski harga jualnya murah Rp 17 ribu per tabung, tapi uang yang dikeluarkan melebihi Rp 70 ribu," katanya, Senin (3/2/2025)

 

Sementara itu, pemilik pangkalan gas elpiji kg, Supriadi, 57, warga Jalan Ciputri, Desa Singasari, Kecamatan Singaparna mengatakan, kebijakan dihentikannya distribusi gas elpiji 3 kg ke setiap pengecer akan memberatkan masyarakat, lantaran masih terbatasnya jumlah pangkalan yang ada di daerah. Namun, kebijakan tersebut sangat menyulitkan melakukan penjualan meski setiap pangkalan harus habis terjual.

 

"Kami biasanya mengirim tabung gas elpiji 3 kg ke setiap pengecer antara 3 hingga 5 tabung, dan adanya aturan baru sekarang tidak boleh mendistribusikan ke pengecer mengalami kesulitan untuk berjualan. Akan tetapi, penjualan tersebut akan dilakukan seadanya sesuai pengiriman tabung meski  bagi pangkalan memiliki keuntungan hanya sebesar Rp 1.500 per tabung dan sekarang mendapat Rp 1 ribu per tabung," katanya.

 

Ia mengatakan, kebijakan yang ditetapkan oleh Pemerintah melalui Kementerian ESDM terkait distribusi gas elpiji 3 kg ke setiap pengecer tentunya bagi semua pangkalan akan menolaknya. Karena, para pengecer telah memberikan solusi terutama kepada warga yang tidak memiliki kendaraan, tapi dengan aturan baru bagi pengkalan sulit menjual gas elpiji 3 kg kepada konsumen.

 

"Kami mendapat pengiriman gas elpiji 3 kg dari agen selama satu minggu jumlahnya 69 tabung atau 23 tabung dengan 3 kali pengiriman. Penjualan sesuai Perda Bupati Tasikmalaya seharga Rp 17 ribu per tabung dan adanya kebijakan baru dikhawatirkan masyarakat kelimpungan mencari gas elpiji 3 kg mengingat di wilayahnya masih ada satu desa memiliki satu pangkalan hingga para pengecer tidak sanggup kalau mereka menjadi pangkalan," paparnya. (H-3)


 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya