Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Puluhan Ribu Warga Solo Sambut Imlek 2025 dengan Pesta Kembang Api

Widjajadi
29/1/2025 10:43
Puluhan Ribu Warga Solo Sambut Imlek 2025 dengan Pesta Kembang Api
Luncuran kembang api perayaan Imlek 2025 di Kota Solo yang memenuhi langit atas Balai Kota setenpat disambut penuh suka cita puluhan ribu warga yang hadir.  (MI/WIDJAJADI)

KEMERIAHAN pesta kembang api menyambut malam Tahun Baru Imlek 2577 Kongzili 2025 di Kota Solo. Atraksi ini memukau ratusan ribu warga yang berdesakan di kawasan Balai Kota hingga depan Pasar Gede, Selasa malam (28/1/2025).

Sejak rembang petang, ribuan warga sudah berdatangan memadati kawasan Pasar Gede yang penuh dengan hiasan 5.000 lampion beraneka warna. Mereka bersendau gurau dan berswafoto penuh senyum serta tawa, di tengah lalu lintas yang masih padat.

Suasana benar-benar meriah, dan membuncah. Tidak ada jarak di antara banyak suku dan agama yang berkumpul dan bergerombol di kawasan cagar budaya itu. Sebuah momen yang menciptakan banyak cerita. Sangat selaras dengan tajuk perayaan, bernarasi: Imlek dalam Kebhinnekaan Kota Solo.

Ketua Panitia Bersama Imlek 2025 Kota Solo, Sumartono Hadinoto bersama Wali Kota Teguh Prakosa yang berada di tengah puluhan ribu warga, menjelang detik-detik pesta kembang api, mengaku larut dalam kegembiraan dan suka cita.

"Ya, rasanya senang sekali, bahwa perayaan Imlek tahun ini disambut penuh suka cita oleh puluhan ribu warga dan pelancong. Ini bukti bahwa kebersamaan menciptakan keharmonian," kata dia. 

Imlek, lanjut aktifis kemanusiaan itu, bukan monopoli perayaaan bagi warga Tionghoa saja. Namun sudah menjadi milik bersama. Siapa pun boleh menikmati, ikut menyambut dan merayakan. Sebuah akulturasi kebudayaan yang menebar toleransi.

Wali Kota Solo Teguh Prakosa juga menegaskan hal yang sama. Dia pun berharap, dari momen perayaan Imlek, memberikan bukti, bahwa Kota Solo semakin dewasa dalam mengembangkan sikap toleransi dan kebhinnekaan. 

Keseruan Imlek 2025 di Kota Solo tidak hanya terjadi kala malam perayaan pergantian tahun baru pada Selasa malam. Sejak sepekan terakhir ini, untuk menyambut tahun Ular Kayu, panitia bersama menyuguhkan tradisi Grebeg Sudiro, yang menjadi simbol perwujudan rasa syukur pergantian tahun baru Cina ini, berupa iring iringan jodang penuh kue kranjang dan hasil bumi.

Ribuan kue kranjang itu, pada 19 Januari lalu diperebutkan di depan Pasar Gede, setelah diarak dari Kampung Sudiroprajan. Tarian barongsai, reog dan sejumlah kesenian kontemporer, ikut mewarnai prosesi arak arakan Grebeg Sudiro.

Doa doa berbalut dupa wangi di sejumlah kelenteng yang ada di Solo, menjadi momen sakral perayaan Imlek 2025. Berbagi angpao juga menjadi warna khas di setiap perayaan pergantian tahun baru China ini.

" Perayaan Imlek menjadi bagian ungkapan rasa syukur atas apa yang didapat selama setahun sebelumnya. Momen ini menjadi bagian simbol harapan untuk keberuntungan dan kemakmuran," tukas Hartanto, warga keturunan Tionghoa yang bermukim di Sudiroprajan.

Menurut Sumartono, perayaan Imlek 2025 ini akan ditutup dengan kegiatan Cap Gomeh, yang akan dilakukan pada hari ke-15 atau saat bulan purnama pertama, yang menjadi awal pergantian tahun dan berakhirnya masa perayaan.

Pesta kembang api tahun baru Imlek 2025 yang diluncurkan dari Balai Kota pada Selasa tengah malam, disambut gegap gempita, dan menciptakan kenangan indah oleh puluhan ribi wsrga dan pelancong yang hadir. (S-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya