Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Banjir Masih Mengancam, Perbaikan Tanggul di Grobogan Dikebut

Akhmad Safuan
29/1/2025 07:51
Banjir Masih Mengancam, Perbaikan Tanggul di Grobogan Dikebut
Warga berjalan di antara jalan yang rusak akibat banjir di Grobogan.(MI/Akhmad Safuan)

PENGERJAAN perbaikan tanggul jebol secara darurat di Grobogan dikebut mengingat cuaca ekstrem masih terjadi dan bisa menyebabkan banjir yang merendam sejumlah kawasan di daerah tersebut akan kembali meninggi.

Puncak cuaca ekstrem yakni hujan lebat disertai angin kencang dan kilatan petir diperkirakan akan terjadi pada Februari mendatang. Pemerintah daerah dan warga Kabupaten Grobogan masih khawatir mengenai terjadinya banjir susulan, karena hingga kini sejumlah titik tanggul jebol belum ditambal secara sempurna.

Cuaca ekstrem dan derasnya arus Sungai Tuntang mengakibatkan sejumlah titik tanggul Sungai Tuntang yakni di Desa Tinanding, Kecamatan Godong, Desa Papanrejo dan Desa Baturagung di Kecamatan Gubug jebol, sehingga banjir merendam 18.930 rumah. Sebanyak 12 rumah hanyut dan 38 rumah lainnya roboh.

Banjir juga merendam ribuan hektare sawah serta jalan utama penghubung antardesa, kecamatan dan daerah.

"Tanggul jebol hingga tiga kali, sehingga mengakibatkan jalan penghubung terputus karena terendam banjir, bahkan perjalanan kereta api hingga kini masih terganggu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Grobogan Wahyu Tri Darmawanto.

Berdasarkan data yang dihimpun, ungkap Wahyu, banjir di Grobogan merendam 14 kecamatan yakni Toroh, Purwodadi, Grobogan, Karangrayung, Kedungjati, Gubug, Tawangharjo, Penawangan, Godong, Brati, Klambu, Pulokulon, Geyer dan Tanggungharjo ini.

Banjir juga merendam 7.501 hektare area persawahan hingga terancam mengalami puso (gagal panen).

Kementerian PUPR langsung turun tangan menghadapi banjir di Grobogan yang disebabkan jebolnya tanggul Sungai Tuntang tersebut, sehingga untuk melakukan penanganan penambalan secara darurat dipercepat karena dikhawatirkan volume air sungai meningkat sebagai dampak cuaca ekstrem masih berlangsung hingga akan memicu banjir terulang kembali.

Menteri PUPR Dody Hanggodo mengatakan akan melakukan perbaikan tanggul sungai yang jebol di Grobogan secara permanen. Namun, untuk melaksanakan perbaikan tersebut memerlukan proses dan anggaran serta desain tang tepat, sehingga untuk sementara tanggul jebol itu diperbaiki secara darurat agar tetap aman sementara waktu.

"Perbaikan dilakukan secara daruratnya dulu untuk yang sudah jebol, kita tangani secara darurat, supaya tidak jebol lagi dan merugikan masyarakat dan mudah-mudahan segera selesai,” kata Dody Hanggodo di tengah pemantau bencana banjir di Grobogan Selasa (28/1).

Sedangkan untuk memperbaiki tanggul secara permanen, menurut Dody Hanggodo, masih dipelajari lebih mendalam dari kondisi hingga struktur tanah, sehingga setelah dilakukan perbaikan tersebut diperkirakan akan aman hingga 10 tahun ke depan. 

"Untuk perbaikan permanen belum dapat dilakukan hari ini, masih perlu proses," pungkasnya. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya