Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pengusaha Sarung di Kawasan Pantura Keluhkan Cuaca Ekstrem jadi Kendala Pengiriman

Supardji Rasban
23/1/2025 08:28
Pengusaha Sarung di Kawasan Pantura Keluhkan Cuaca Ekstrem jadi Kendala Pengiriman
Ilustrasi(MI/SUPARDJI RASBAN)

PENGUSAHA kain sarung di kawasan Pantura Jawa Tengah, meliputi Kota/Kabupaten Tegal, Pemalang hingga Pekalongan, mengeluhkan terjadinya cuaca ekstrem yang berdampak pada banyaknya musibah seperti banjir dan tanah longsor termasuk luar Pulau Jawa. Kondisi itu menjadi kendala terhadap proses pengiriman sarung baik antardaerah maupun ekspor. 

Keluhan tersebut disampaikan salah satu pengusaha sarung di Kota Tegal, Jawa Tengah, Jamal Al-Katiri, seorang pengusaha sarung ternama di kawasan Pantura Jateng. Produksi sarung Jamal bukan hanya dipasarkan di dalam negeri, tapi juga ke mancanegara utamanya di negara-negara di Timur Tengah. 

"Sebenarnya mendekati bulan suci Ramadan dan Idul Fitri 2025 ini, permintaan kain sarung mengalami peningkatan baik dari dalam maupun mancanegara dan itu sudah terjadi sejak Desember 2024," ujar Jamal kepada sejumlah jurnalis, Rabu (22/12025)

Jamal menyebut, banyak jasa ekspedisi yang sejak Desember 2024 belum beroperasi dan baru membuka lagi minggu kedua Januari 2025. Tapi, musibah tanah longsor kemudian terjadi di Kabupaten Pekalongan, yang menewaskan hingga belasan orang. 

"Kondisi seperti itu juga menghambat proses pengiriman sarung yang dikirim melalui Pelabuhan di Pekalongan, dan ongkos kontainer naik menjadi naik dua kali lipat. Contohnya jika mau ekspor ke Dubai dan Afrika untuk mendapat space untuk ekspor," terang Jamal.

Menurut Jamal, banyak kapal besar yang tertunda masuk di Singapura, ruangannya sudah penuh karena sudah diambil oleh produsen dari negara Tiongkok. "Dari Indonesia yang kebutuhannya 100 kontainer yang datang hanya 30-40 kontainer. Otomatis kita saling berebut dan ongkosnya menjadi naik," jelasnya.

Di sisi lain, Jamal mengapresiasi pemerintah Presiden Prabowo yang telah menunda penaikan PPN dari 11 ke 12 persen, keputusan itu melegakan bagi para pengusaha.Pemerintah daerah di kawasan Pantura, jika nanti akan memberikan souvenir untuk merayakan Idul Fitri 2025, agar memakai produksi UMKM) daerah setempat. 

"Kepada Walikota dan Bupati Tegal terpilih kita juga mengimbau untuk bisa memfasilitasi gudang pengiriman hasil UKM yang akan dikirim ke Jakarta atau daerah lain yang bebas banjir. Selama ini jika kita mau kirim ekspedisi ke Jakarta atau daerah lain harus ke Pekalongan dulu," pungkas Jamal. (H-2)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya