Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PROGRAM Makan Bergizi Gratis (MBG) sudah berjalan hampir dua pekan walaupun belum semua daerah melaksanakannya, seperti di Kota Yogayakarta. Berbagai tanggapan pun bermunculan.
Dekan Fakultas Teknologi Pertanian UGM, Prof. Eni Harmayani, menilai, program ini perlu dikaji lebih dalam, misalnya, mengenai jenis menu makanan dan cara pengolahan agar tidak terjadi food waste (sampah sisa makanan).
“Setiap daerah memiliki budaya atau kebiasaan tersendiri dalam mengolah pangan sehingga penting untuk diadakan standarisasi nasional dalam penentuan menu, kandungan gizi bahan baku, dan pengolahan pangan tersebut agar kandungan gizinya tetap terjaga,” jelas Eni dalam siaran pers, Senin (20/1).
Program ini perlu dipantau indikator keberhasilan dan standarisasi nasional. Pemantauannya pun perlu dilakukan dengan berkolaborasi dengan berbagai pihak agar hasilnya maksimal, mulai dari pihak sekolah, ahli pangan, ahli gizi, dan pemerintah daerah setempat.
“Dengan demikian, proses pemantauan pun lebih terjaga dan bisa melibatkan orang tua yang lebih mengerti anaknya,” jelas dia.
Eni menggarisbawahi, dapur umum yang saat ini digunakan untuk program MGB juga harus dikelola secara profesional sehingga tidak menjadi kendala. Hal itu perlu dilakukan dengan mempertimbangkan banyak hal, seperti kelayakan makanan yang disajikan, proses preparasi atau penyiapan makanan, hingga kebersihan dari dapur. “Perlu adanya edukasi tentang bagaimana cara menyiapkan makanan yang sehat dan bergizi”, tambahnya.
Dengan dikaji dengan baik, program ini nantinya diharapkan mampu menjadi program yang terencana baik itu kondisi makanan, teknis produksi sampai indikator keberhasilannya sehingga dapat diukur dengan baik.
Menurut dia, program MBG merupakan salah satu program yang positif dan perlu dilakukan karena ada urgensi untuk meningkatkan gizi masyarakat Indonesia. “Apabila program ini tidak terencana dengan baik maka keefektifan dan keberlanjutannya pun dipertanyakan,” tutup dia. (S-1)
Para siswa penerima manfaat sudah menjalani libur sekolah, pemerintah akan coba merancang tergantung dari kesiapan sekolah.
Sebanyak 267 murid SD Negeri Singapadu, Kampung Singapadu, Kecamatan Curug, Kota Serang, Banten, dibagikan Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang diberikan Hotel Aston Group.
Kebutuhan protein hewani yang berpotensi besar, kata dia, terdiri atas daging sapi, kambing, telur, dan susu yang nantinya disuplai dari sejumlah daerah
Untuk mendukung program dari pemerintah pusat tersebut, Pemkab Klaten telah menganggarkan dana sekitar Rp3 miliar dari APBD.
Dandim menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya program MBG di Kebumen, meski sempat mengalami keterlambatan.
Pada hari pertama program andalan Presiden Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka itu, ditemukan belatung pada sayuran serta buah yang sudah membusuk.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved