Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
PETANI padi di Kecamatan Delima, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, sejak sepekan terakhir mulai resah. Pasalnya belasan hektare (ha) tanaman padi berumur 1 hingga 2 bulan diduga terserang hawar daun atau penyakit kresek.
Akibatnya kondisi dau padi muda itu sudah mengering pada bagian tepi. Bahkan sebagian di antaranya mulai kering sampai ke tulang tengah daun.
Abdullah, tokoh petani di Kemukiman Reubee, Sabtu (18/1) mengatakan, serangan hawar daun itu muncul setelah terendam banjir sekitar sebulan lalu. Awalnya mereka mengira akibat terendam genangan air yang bercampur lumpur.
"Ternyata serangan terus meluat dan semakin parah dan sejak sepekan terakhir. Itu terpacu karena curah hujan sangat tinggi" tutur Abdullah.
Untuk mengatasi serangan petani sudah beberapa kali melakukan penyemprotan. Tapi serangan seperti tidak mereda.
Mereka khawatir bila tidak teratasi dengan segeran, sangat rawan gagal panen (puso). Apalagi cuaca di lokasi setempat kelembaban sangat tinggi dan hampir tiap hari diguyur hujan.
Lokasi paling parah terjadi serangan tersebar di kawasan Desa Mesjid Reubee, Desa Daboh dan Desa Raya. Lalu Desa Ceurih Keupula, Pulo Tunong dan Lhee Meunasah.
Ibrahim, seorang petani mainnya berharap pemerintah atau dinas terkait segera turun ke lokasi untuk mencegah serangan tidak lebih parah. Karena usaha petani sudah beberapa kali melakukan penyemprotan, tapi belum juga teratasi.
Amatan Media Indonesia, di kabupaten Pidie sedang musih tanam rendengan (musim tanam pertama). Dari 23 Kecamatan di kabupaten pesisir Selatan Malaka itu, sekitar 20 diantaranya sedang musim turun ke sawah.
Karena ketersediaan air sumber irigasi tidak serentak, masa tanam juga berbeda 1 hingga 2 bulan. Ada lahan sawah yang sudah mulai bergulir, ada juga lainnya masih sedang ditanami.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved