Headline

Pemerintah tidak cabut IUP PT Gag Nikel.

Fokus

Pemanfaatan digitalisasi dilakukan untuk mempromosikan destinasi wisata dan meningkatkan pengalaman wisatawan.

Kawasan TOD Stasiun Whoosh Karawang Berikan Efek Positif bagi Petani hingga Pelaku Industri

Irvan Sihombing
18/1/2025 12:58
Kawasan TOD Stasiun Whoosh Karawang Berikan Efek Positif bagi Petani hingga Pelaku Industri
Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang.(Dok. Istimewa )

PERESMIAN TOD (Transit Oriented Development) Stasiun Whoosh di Karawang, Jawa Barat, sejak 24 Desember lalu disebut memiliki dampak terhadap properti ditinjau dari sisi peningkatan median harga sebesar 13,9% dari kuartal 3 ke kuartal 4. Sejauh ini sudah ada hunian komersial di Karawang seperti Parkland Podomoro dengan jarak hanya 15 menit dari stasiun kereta cepat sehingga akan menjadi sasaran warga untuk tinggal di Karawang. 

Hal itu diamini Kepala Bidang Infrastruktur dan Kewilayahan Bappeda Karawang, Inne. Menurut dia, kawasan TOD akan menghasilkan efek berganda (multiplier effect) bagi masyarakat petani, industri, perdagangan dan jasa, dengan detail tata ruang sesuai arahan pemerintah pusat. "Sekarang 70% masyarakat industri menggunakan Kereta Cepat Indonesia-China," kata Inne dalam keterangan, Sabtu (18/1/2025).

Ia juga menyampaikan Pemkab Karawang masih mengkaji rencana konektivitas mode transportasi terintegrasi TOD. Hal itu masih menjadi PR bersama termasuk pihak swasta. "Kami memang sedang mengkaji dan telah melakukan survei bersama bahkan dengan pemprov ke lokasi Parkland Podomoro dan mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah ada hasil kajian,” ujar Inne.

Di sisi lain, keberadaan TOD Stasiun Whoosh menjadikan Karawang titik sentral Jakarta dan Bandung juga disampaikan oleh CEO Rumah 123, Wasudewan. Hal itu disampaikannya dalam talkshow Parkland Podomoro Karawang bertema Dampak Ekonomi dan Pembangunan Pasca-Operasional Stasiun Kereta Cepat Whoosh Karawang di Galery Marketing Grand Taruma Karawang, Kamis (16/1/2025) lalu. 

Wasudewan menambahkan dari 3 daerah yang dilalui Whoosh yakni Stasiun Halim, Padalarang, Tegal Luar, angkanya naik dua kali lipat sekitar 2,1-2,4% secara permintaan. "Dengan pembangunan Agung Podomoro Land seluas 130 hektare, seketika harga tanah di Karawang akan lebih tinggi dari Jakarta," imbuhnya. 

Menurut dia, pengeluaran konsumen terbesar adalah transportasi. Dengan adanya Whoosh yang merupakan sarana transportasi memadai, hal itu akan memberikan dampak penjualan properti semakin meningkat di Karawang. 

General Manager Property dan Non-Farebox Business Development KCIC, Devin Pranata menyebutkan, Whoosh akan menumbuh kembangkan ekonomi baru di kawasan Karawang tidak terkecuali industri properti. 

Dengan proyek infrastruktur KCIC yang dibangun oleh pemerintah, pengembangan kawasan akan menjadi income baru, sehingga pengembang bisa mengeksplorasi kaitan dengan penumpang kereta yang ada.

"Beda harga tanah di Jakarta dan Bandung akan menjadi alternatif baru sehingga dengan ini. Investor harus memanfaatkan lokasi dengan perjalanan 15 menit Jakarta-Karawang," kata Devin.

Ia menambahkan, penumpang akan terhubung ke area industri dan destinasi wisata dengan waktu tempuh kurang dari 10 menit dari stasiun dengan taksi atau shuttle bus. Pasalnya, empat akses tujuan stasiun KCIC menuju kawasan kota dan area yang dituju ke arah barat, timur, dan ke utara ditempuh dengan akses tol.

Regional Marketing Director Agung Podomoro Land Tedi Guswana menyebut saat ini Parkland Podomoro mengalami lonjakan pembelian. 

“Sejauh ini ada beberapa alasan proyek Parkland mengalami peningkatan pascaoperasional Whoosh Karawang. Pertama, lokasi yang relatif dekat dengan perjalanan 15 menit. Kedua belum ada developer skala nasional yang berada dalam radius dekat dengan skala lebih dari 100 hektare ketiga rencana kemudahan akses yang kami sediakan di proyek kami menuju Stasiun KCIC," kata Tedi. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya