Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dukung Net Zero Emission (NZE) 2060, PLN Tanam Pohon Berenergi di Brebes

Supardji Rasban
18/1/2025 11:40
Dukung Net Zero Emission (NZE) 2060, PLN Tanam Pohon Berenergi di Brebes
Suasana ketika sejumlah pejabat terkait melakukan penanaman bibit pohon berenergi di kawasan hutan Desa Kalikamal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes.(MI/Supardji Rasbaan)

PERUSAHAAN Listrik Negara melalui Sub Holding Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bekerja sama dengan Badan Standarisasi Pertanian Kementeria Pertanian (BSIP), melakukan penanaman perdana bibit pohon dengan  Sistem Pertanian Terpadu Tanaman Energi (SPT2E) di Brebes, Jawa Tengah. Penanaman bibit pohon berenergi ini, untuk mendukung Net Zero Esission ((NCE) pada tahun 2060. 

Bibit pohon yang ditanam seperti kaliandra, gamal, dan indigofera, ditanam sebagai biomassa berbasis energi terbarukan untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), yang fungsinya untuk menggantikan sebagian penggunaan batu bara. 

"Kegiatan ini sekaligus juga dimaksud untuk meningkatkan kesejahteraan bagi petani dengan memberikan peluang pendapatan dari hasil biomassa dan produk pertanian terpadu," ujar Sekretaris PT PLN Ebergi Primer Indonesia, Mamit Setiawan, usai melakukan penanaman pohon di Desa Kamal, Kecamatan Larangan, Kabupaten Brebes, Jumat (17/1/2025) sore.

Mamit menuturkan jika pihaknya memang mempunyai kepentingan untuk terus berupaya meningkatkan kualitas lingkungan alam dan sekaligus menciptakan lingkungan hidup yang lebih bailk. "Dengan melibatkan masyarakat sekitar, PLN terus meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menanam pohon," jelas Mamit.

Mamit menyebut PLN tidak hanya berkomitmen untuk mengurangi emisi karbon, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar yang terkait dengan persoalan ekonomi. "Masyarakat yag tadinya tidak punya penghasilan, bisa punya penghasilan," jelas Mamit.

Kepala Badan Standarisasi  Instrumen Pertanian, Haris Syahbuddin, menyampaikan jika penanaman pohon dengan SPT2E, pemanfaatannya jelas untuk menggantikan batubara, karena lama-lama batubara bisa tidak ada lagi.
 
"Sekaligus kita menjaga warisan buat para petani yang alternatifnya melalui biomassa, yang selama ini kita anggap tidak berguna atau sampah," ujar Haris.

Haris menyebut PLN mempunyai kebijakan menggantikan batubara dengan energi terbarukan yang dari segi lingkungan akan menjadi bersih, dan sekaligus meningkatkan pendapatan petani.

"Dan di tingkat inernasional untuk menjaga kebersihan atmosfir kita dari emisi rumah kaca. Kalau batubara mungkin CO2 yang diemisikan sangat besar tapi biomassa ditrasfer karbonnya dan diabukan bisa menjadi lebih rendah, sehingga bisa menjaga kebersihan lingkungan," jelas Haris.

Vice Presiden Strategi dan Pengembangan Bisnis Biomassa, Anita Puspita, menyebut program SPT2E mengkobinasikan antara tanaman pangan yang biasa ditanam petani dengan energi. "Misalnya bonggol jagung dan sekam padi, bisa diolah menjadi bahan bakar biomassa. Dalam kesempatan ini sekaligus kita mensosialiskan jika biomassa bisa menjaga pengurangan limbah," jelas Anita. (S-1)
(JI)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian
Berita Lainnya