Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
TUJUH pasangan yang mayoritas kakek nenek di Brebes, Jawa Tengah, menjalani nikah massal di Kantor Mal Pelayanan Publik (MPP) setempat, Senin (13/1/2025). Yang menarik, tak hanya mendapatkan KTP dan KK baru, mereka juga mendapatkan uang sebesar Rp 2 juta, sebagai tambahan modal untuk usaha.
Ada suasana berbeda di kantor Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Brebes. Tidak seperti hari biasanya, suasana menjadi lebih meriah, lantaran adanya 7 pasangan pengantin, mengikuti proses nikah massal.
Tak ayal, iring-iringan tujuh pasangan pengantin yang mayoritas kakek nenek ini, menjadi perhatian warga lainnya yang tengah mengurus ijin pelayanan publik di Kantor MPP ini.
Satu persatu pasangan pengantin duda dan janda yang sudah lanjut usia ini, secara bergiliran duduk di kursi pelaminan untuk melangsungkan proses ijab kabul di depan penghulu.
Salah satu peserta nikah massal, Kasnawi, kakek berusia 60 tahun, warga Desa Terlangu, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, mengaku bahagia bisa menikahi kekasihnya yang dikenalnya enam bulan lalu.
“Semoga di usia kami yang sudah senja ini, bisa menjalin keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah, sampai akhir hayat,” ujar Kasnawi.
Pejabat (Pj) Sekda Brebes, Sutaryono, menuturkan, jika peserta nikah massal merupakan pasangan yang berstatus duda dan janda. Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, memfasilitasi karena ingin meringankan beban ekonomi masyarakat bawah.
“Nikah massal ini, merupakan bagian dari rangkaian hari jadi Kabupaten Brebes yang ke 346. Kami tidak hanya memberikan KTP dan KK baru bagi semua pasangan pengantin, tapi juga memberikan tambahan modal untuk usaha, masing-masing pasangan pengantin sebesar Rp 2 juta,” tutur Sutaryono.
Sutaryono berharap, dengan nikah massal yang diinisiasi Pemkab Brebes ini, bisa mengantispasi adanya kumpul kebo maupun mengurangi nikah siri di wilayah Kabupaten Brebes.
“Apalagi Kabupaten Brebes ini kan memiliki jumlah penduduk terpadat di Jawa Tengah,” ucap Sutaryono. (S-1)
Tips sukses mengembangkan usaha makanan ringan! Pelajari strategi pemasaran, inovasi produk, dan pengelolaan modal untuk raih keuntungan.
Berbekal ilmu biji kopi dari suaminya, selain menjual minuman kopi yang diseduh, Yuni mulai membuat varian produk biji kopi kemasan untuk dijual.
Dengan menjadikan Kementerian UMKM sebagai leading sector, diharapkan penyaluran KUR lebih tepat sasaran.
Setelah mendapat suntikan modal usaha, pendapatan bulanan bertambah di atas satu juta rupiah, artinya telah keluar dari kemiskinan ekstrem.
CALON Gubernur (Cagub) Jakarta nomor urut tiga Pramono berjanji akan memberikan internet gratis di Tanah Abang.
SEBANYAK 7.382 pasangan suami istri di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih belum memiliki dokumen buku nikah dan paling banyak dari warga kurang mampu.
Lima pasang calon pengantin tunanetra dari Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kabupaten Tasimalaya dan Pangandaran, Jawa Barat, resmi menikah secara gratis.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) RI menyelenggarakan program "Nikah Terpadu"
SEBANYAK 79 pasangan di Majalengka, Jawa Barat mengikuti acara nikah massal. Acara yang digelar oleh Pengadilan Agama Majalengka itu dilakukan dalam rangka menyambut HUT RI ke-79.
Nikah massal pada tahun ini mengusung tema pesta kebun, sehingga digelar di Taman Surya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved