Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LIMA pasang calon pengantin tunanetra dari Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kabupaten Tasimalaya dan Pangandaran, Jawa Barat, resmi menikah secara gratis di hadapan saksi, penghulu dan petugas kantor urusan agama serta didampingi oleh keluarga mereka. Pernikahan tersebut, dilakukan di Gedung Aisyah, Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.
Selain menikah gratis, lima pasang calon pengantin itu juga mendapat pakaian pengantin berupa berupa beskap warna krem bagi laki-laki dan gaun pengantin warna putih bagi calon perempuan. Semua pasangan merasa senang dan gembira karena telah dinikahkan melalui acara yang didukung komunitas PIB, Himek, HBI, Kadin, Pemkot dan Pemkab.
Koordinator acara nikah massal, Irma Apriyanti mengatakan, nikah massal bagi tunanetra atau disabilitas yang dilakukan di Kota Tasikmalaya pada 2024 baru pertama kali di Priangan Timur. Pernikahan ini didukung Pemerintah daerah termasuk dari komunitas dan Yayasan Aisyah. Namun, pasangan pengantin sebagian besar dilakukan ta'aruf dan sebagian bertemu di yayasan.
"Lima pasang pengantin yang mengikuti proses pernikahan semuanya biaya gratis ditanggung panitia, karena kami berikan uang untuk bekal usaha, terkecuali untuk mas kawin dari mempelai laki-laki. Akan tetapi, untuk semua pasangan calon yang dinikahkan usia perempuan 22 tahun ke atas dan laki-laki usia 40 tahun ke atas," katanya, Selasa (31/12).
Pasangan pengantin baru, Muhamad Solihin, 44, warga Kabupaten Ciamis mengatakan dirinya merasa senang dan gembira bisa dipertemukan jodoh hingga menikahi pujaan hatinya Ema Solihah, 22, warga Cigeureung, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, yang baru dikenalnya selama dua bulan lalu saat bertemu pada kegiatan Jumat berkah di Yayasan Aisyah. Mahar nikah yang diberikan berupa emas seberat 3 gram, uang 350 ribu dan seperangkat alat salat.
"Alhamdulilah, pelaksanaan ijab kabul yang dilakukannya di depan penghulu, saksi dan petugas KUA serta keluarga mempelai ini merupakan yang terindah terutama dalam hidup. Kami berdua jika melihat, merasa senang dan tapi ini karena takdir Illahi dan saya sangat bersyukur bisa menikah serta akan menjalani hidup masa depan," tuturnya. (N-2)
Nikah massal digelar sebagai salah satu upaya membantu masyarakat kurang mampu dan upaya menekan jumlah nikah siri yang tergolong banyak di Kalsel.
Sebanyak 100 pasangan dari berbagai latar belakang resmi menikah dalam perhelatan nikah massal yang diadakan Kemenag di Masjid Istiqlal.
SEBANYAK 7.382 pasangan suami istri di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih belum memiliki dokumen buku nikah dan paling banyak dari warga kurang mampu.
Pihak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, memfasilitasi karena ingin meringankan beban ekonomi masyarakat bawah.
Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Ditjen Bimas Islam) Kementerian Agama (Kemenag) RI menyelenggarakan program "Nikah Terpadu"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved