Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pasangan Pengantin Tunanetra di Priangan Timur Dinikahkan Massal

Kristiadi
31/12/2024 20:12
Pasangan Pengantin Tunanetra di Priangan Timur Dinikahkan Massal
Lima pasang pengantin tunanetra yang dinikahkan massal.(MI/Kristiadi)

LIMA pasang calon pengantin tunanetra dari Kota Tasikmalaya, Ciamis, Kabupaten Tasimalaya dan Pangandaran, Jawa Barat, resmi menikah secara gratis di hadapan saksi, penghulu dan petugas kantor urusan agama serta didampingi oleh keluarga mereka. Pernikahan tersebut, dilakukan di Gedung Aisyah, Kelurahan Bantarsari, Kecamatan Bungursari, Kota Tasikmalaya.

Selain menikah gratis, lima pasang calon pengantin itu juga mendapat pakaian pengantin berupa berupa beskap warna krem bagi laki-laki dan gaun pengantin warna putih bagi calon perempuan. Semua pasangan merasa senang dan gembira karena telah dinikahkan melalui acara yang didukung komunitas PIB, Himek, HBI, Kadin, Pemkot dan Pemkab.

Koordinator acara nikah massal, Irma Apriyanti mengatakan, nikah massal bagi tunanetra atau disabilitas yang dilakukan di Kota Tasikmalaya pada 2024 baru pertama kali di Priangan Timur. Pernikahan ini didukung Pemerintah daerah termasuk dari komunitas dan Yayasan Aisyah. Namun, pasangan pengantin sebagian besar dilakukan ta'aruf dan sebagian bertemu di yayasan.

"Lima pasang pengantin yang mengikuti proses pernikahan semuanya biaya gratis ditanggung panitia, karena kami berikan uang untuk bekal usaha, terkecuali untuk mas kawin dari mempelai laki-laki. Akan tetapi, untuk semua pasangan calon yang dinikahkan usia perempuan 22 tahun ke atas dan laki-laki usia 40 tahun ke atas," katanya, Selasa (31/12).

Pasangan pengantin baru, Muhamad Solihin, 44, warga Kabupaten Ciamis mengatakan dirinya merasa senang dan gembira bisa dipertemukan jodoh hingga menikahi pujaan hatinya Ema Solihah, 22, warga Cigeureung, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, yang baru dikenalnya selama dua bulan lalu saat bertemu pada kegiatan Jumat berkah di Yayasan Aisyah. Mahar nikah yang diberikan berupa emas seberat 3 gram, uang 350 ribu dan seperangkat alat salat.

"Alhamdulilah, pelaksanaan ijab kabul yang dilakukannya di depan penghulu, saksi dan petugas KUA serta keluarga mempelai ini merupakan yang terindah terutama dalam hidup. Kami berdua jika melihat, merasa senang dan tapi ini karena takdir Illahi dan saya sangat bersyukur bisa menikah serta akan menjalani hidup masa depan," tuturnya. (N-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya