Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) di sejumlah daerah di Jawa Tengah kembali meningkat, kondisi ini memicu terjadinya kepanikan para peternak hingga menjual ternaknya dengan harga murah dibawah standar dan dimanfaatkan oleh para pedagang nakal.
Pemantauan Media Indonesia Minggu (12/1) wabah PMK di sejumlah daerah di Jawa Tengah terus berlanjut hingga semakin banyak hewan ternak terutama sapi terpapar, meskipun sejumlah daerah tejah menutup pasar hewan untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kasus ini, namun membuat warga maupun peternak panik karena khawatir terhadap nasib terbaik peliharaanbya.
Kondisi kepanikan peternak ini, dimanfaatkan oleh para pedagang bakal dengan berkeliling dari desa ke desa menakut-nakuti peternak hingga menjual dengan harga murah. "Ada pedagang yang datang menawar murah ternak terindikasi PMK, sehingga bagi warga yang ketakutan melepas dengan harga sandat murah," ujar Poniman,45, seorang peternak sapi di Blora
Hal serupa juga diungkapkan kursi,50, peternak di Grobogan mengaku didatangi pedagang (blantik) yang menawar sapi muda bergejaka terkena PMK dengan harga Rp5 juta, padahal harga normal untuk sapi ukuran tersebut berkisar Rp15 juta hingga Rp20 juta per ekor. "Saya sih tenang-tenang saja, karena penyakit ini bisa disembuhkan," imbuhnya.
Hal itu juga dibenarkan oleh Plt Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan HewanJawa Tengah Ignasius Hariyanta bahwa fenomena panic buying para peternak sapi terjadi akibat merebaknya wabah PMK, sehingga banyak di antara peternak terpaksa menjual sapi piarannya dengan harga sangat murah seperti dilaporkan petugas di lapangan di sejumlah pasar hewan.
Fenomena anjloknya harga ternak sapi, menurut Ignasius Hariyanta, seperti ditemukan di sejumlah pasar hewan Kabupaten Sragen, Sukoharjo dan Kabupaten Wonogiri, dipicu kepanikan peternak dan ulah pedagang (blantik) yang menakut-nakuti peternak agar menjuak ternak sapi dengan harga tidak wajar dibawah harga standarnya.
"Kami minta tidak perlu panik menghadapi PMK ini, karena sapi yang tertular PMK masih bisa disembuhkan dengan ketelatenan para peternak," kata Ignasius Hariyanta.
Sementara itu terkait kasus PMK, ungkap Ignasius Hariyanta, jumlahnta terus meningkat hingga saat ini tercatat telah mencapai 2.945 kasus PMK menyerang dan sebanyak 29 ekor berhasil sembuh, sehingga untuk mengantisipasi lonjakan telah diturunkan petugas untuk melakukan pengawasan ketat lalulintas hewan ternak terutama di daerah perbatasan, penanganan cepat ternak terpapar dan pemberian vaksin. (H-2)
Kunjungan PDHI sekaligus menjadi bentuk dukungan terhadap upaya deteksi dini penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah diwaspadai menjelang Iduladha.
Menyambut Hari Raya Idul Adha 1446 H/2025 M, Kementerian Pertanian (Kementan) memperketat pengawasan kesehatan hewan kurban.
Pemerintah daerah diminta aktif melaporkan hasil pemeriksaan hewan, baik sebelum (antemortem) maupun sesudah pemotongan (postmortem), melalui aplikasi iSIKHNAS.
JELANG Hari Raya Idul Adha, Pemkab Tuban, Jatim, meningkatkan pengawasan mobilitas ternak antarprovinsi.
Pemkab Bandung Barat membentuk Satgas Penanganan PMK yang terdiri dari unsur pemerintah, TNI, Polri, asosiasi peternakan, dan sektor swasta.
Menjelang perayaan Idul Fitri 2025, Kementerian Pertanian (Kementan) memastikan upaya pengendalian penyakit mulut dan kuku (PMK) tetap berjalan optimal di seluruh Indonesia
Kementerian Pertanian memastikan akan terus menggenjot vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) sebagai langkah strategis pengendalian PMK.
Penyuntikan 33.525 dosis vaksin diprioritaskan untuk sapi, karena hewan ternak sapi yang paling banyak terjangkit PMK.
Vaksin ini diharapkan dapat mempercepat program vaksinasi bagi hewan ternak, mengingat pentingnya menjaga kesehatan sapi, kambing, dan domba, jelang Idul Adha
vaksinasi lebih diprioritaskan untuk sapi betina karena perannya yang penting dalam pengembangbiakan hewan ternak.
Kementerian Pertanian mendistribusikan 652.300 dosis vaksin PMK ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur sebagai bagian dari strategi nasional pengendalian penyakit mulut dan kuku.
Kementerian Pertanian (Kementan) mendistribusikan 652.300 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) ke 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved