Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Berantas Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Jatim Butuh 7 Juta Vaksin

Faishol Taselan
12/1/2025 15:51
Berantas Penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku, Jatim Butuh 7 Juta Vaksin
Petugas memasang pengumuman penutupan sementara Pasar Hewan Terpadu Sumbergempol, Tulungagung, Jawa Timur, Rabu (8/1/2025).(ANTARA/Destyan Sujarwoko)

PEMERINTAH Provinsi Jawa Timur mencatat saat ini ada 25 ribu vaksin yang sedang berjalan untuk dilakukan vaksin ke sapi menyusul merebaknya penyakit mulut dan kuku di Jatim.

“Jumlah tersebut ditambah vaksin dari APBD sebanyak  325 ribu dan dari kementerian pertanian sebanyak 1,4 juta vaksin,” kata Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono di Surabaya, Minggu (12/1).

Menurutnya, Pemprov Jawa Timur hingga kini masih membutuhkan 
6-7 juta vaksin. Tapi, disesuaikan dengan anggaran. “Akan kami masifkan seiring dengan terjadinya peningkatan PMK," ujarnya.  

Tercatat sejak 1 Desember 2024 sampai 10 Januari 2025, terdapat 11.317 sapi yang mana kondisinya 70 persen proses penyembuhan, 22 persen sembuh dan sisanya mati dan dipotong paksa.  “Ini belum besar karena persentase 3 persen dari populasi," ujarnya. 

Terkait kebijakan menutup perdagangan pasar hewan selama 14 hari, Adhy mengaku sudah ada tiga kabupaten yang menjalankan kebijakan ini. Yakni Tulungagung, Situbondo dan Ponorogo. Namun, ketiganya masih dalam kontrol Pemprov Jatim.  

"Pemprov belum sampai ke sana. Sebab, masih mempertimbangkan ekonomi masyarakat dan masih ada langkah lain untuk mencegah PMK. Semua harus ber seiring mengatasi penyakit namun ekonomi juga harus tetap bergeliat," tegasnya. 

Merebaknya kasus PMK membuat Adhy meminta kepada seluruh koperasi untuk bisa melakukan vaksinasi mandiri seperti yang dilakukan koperasi SAE Pujon. Menurutnya ini bisa dijadikan contoh strategis untuk bersama sama secara masif memerangi wabah PMK. 

"Ketika wabah PMK kembali melonjak, koperasi langsung memberikan vaksinasi dan vitamin kepada hewan ternak sapi," tuturnya. 

"Koperasi pengurus dan anggota memelihara hewan yang sudah sehat. Sedangkan kepemilikan sapi pribadi, vaksin masih tetap menjadi tanggung jawab kami," katanya.(H-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya