Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
GUBERNUR Daerah Istimewa Yoguakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, memperpanjang masa siaga darurat bencana hidrometeorologi hingga 3 Februari mendatang.
Status tersebut seharusnya berakhir tanggal 31 Desember 2024 melalui SK nomor 504/KEP/2024 tentang Penetapan Perpanjangan Kedua Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi (banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem).
Hal itu disampaikan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Noviar Rahmad. "Perpanjangan ini berlaku mulai 3 Januari 2025 hingga tanggal 3 Februari 2025," katanya, Selasa (7/1) di Yogyakarta.
Ia menjelaskan, perpanjangan siaga darurat bencana hidrometeorologi dilandasi peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menunjukkan bahwa potensi bencana, seperti longsor, banjir, dan cuaca ekstrem di provinsi ini masih tinggi.
"Kondisi curah hujan cukup tinggi itu masih akan berlangsung sampai bulan Mei. Jadi, di Januari ini kita masih melakukan siaga darurat, karena ada potensi bencana longsor, kemudian cuaca ekstrem, dan banjir," kata dia.
Menurut dia, BMKG juga memberikan informasi adanya bibit siklon tropis 98S yang dapat memicu tinggi gelombang laut serta peningkatan kecepatan angin di kawasan Samudra Hindia, selatan Jawa Timur-Bali, dan sekitarnya.
Di wilayah DIY, ujarnya, sejak Oktober 2024, pihaknya mencatat bencana longsor terjadi di 377 titik di lima kabupaten/kota, yakni Kulon Progo, Gunungkidul, Sleman, Bantul, dan sebagian kecil Kota Yogyakarta. BPBD DIY juga mencatat 262 kejadian cuaca ekstrem dan 27 kejadian banjir selama 2024.
"BPBD DIY telah menyiapkan langkah mitigasi, baik struktural maupun non-struktural, salah satunya mendistribusikan bronjong ke kelurahan-kelurahan rawan longsor. Nanti bronjong itu untuk dilakukan pemasangan dengan kerja bakti dari masyarakat. Kemudian, kita membantu penyediaan angkong, linggis, ada cangkul, kemudian ada sekop, serta permakanan," ujar dia.
Setelah penetapan perpanjangan status siaga darurat itu, masyarakat DIY diimbau tetap waspada, terutama terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menyebabkan pohon tumbang.
"Pertama, untuk masyarakat tetap waspada, terutama terkait dengan cuaca ekstrem yang akan menimbulkan pohon tumbang, sehingga untuk melakukan pemangkasan terhadap pohon-pohon yang dianggap atau berpotensi tumbang," katanya.
Dia juga meminta masyarakat di daerah rawan longsor, khususnya di wilayah Kulon Progo, untuk terus memperhatikan informasi terkini dari BMKG. (AU/J-3)
Pada Minggu (12/1) pukul 2 dini hari talud longsor kembali terjadi di wilayah Gedongkiwo, Kemantren Mantrijeron akibat hujan deras disertai angin kencang.
MESKIPUN masih menyisakan pekerjaan penanganan pascabencana longsor dan banjir bandang, Pemerintah Kabupaten Pekalongan secara resmi menghentikan masa tanggap bencana dan kembali pada status siaga bencana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved