Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KASUS penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang kembali merebak di Jawa Tengah dan Jawa Timur mendorong Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengambil langkah-langkah antisipasi.
Jabatan Fungsional Medik Veteriner Dinas Peternakan Kesehatan Hewan dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Kharisudin, menjelaskan meski saat ini belum ada temuan kasus pejangkitan PMK di wilayah itu, pihaknya tetap harus mengantisipasi potensi penyebarannya.
"Sampai sekarang belum ada temuan kasus (PMK). Tapi kami perlu mewaspadainya," kata Kharisudin, Senin (6/1).
Dia menerangkan, pihaknya telah menerjunkan petugas untuk menelusuri hingga pelosok desa, jangan sampai ada kasus hewan yang terjangkit PMK namun tak dilaporkan oleh pemiliknya. Penelusuran itu melibatkan petugas kesehatan hewan di Pusat Kesehatan Hewan (Puskeswan) yang tersebar di wilayah utara, tengah, dan selatan.
"Paling utama agar kasus PMK tak menyebar di Kabupaten Cianjur yaitu memperketat kedatangan hewan ternak dari luar daerah. Ini yang perlu dipahami para pelaku usaha pada bidang ternak. Kami sudah memberikan edukasi mengenai hal ini kepada para pelaku usaha agar lebih berhati-hati," terangnya.
Kharisudin menyebut, kembali maraknya kasus PMK itu bisa jadi karena faktor cuaca. Terlebih, perubahan cuaca yang terjadi relatif cukup ekstrem.
"Ditambah juga traffic atau lalu lintas hewan ternak antarwilayah relatif cukup tinggi," ucapnya.
Berbagai upaya pencegahan, kata dia, dilakukan dengan mengikuti arahan dari pemerintah pusat, terutama dari Kementerian Pertanian. Salah satu hal yang dilakukan yakni dengan memberi disinfeksi ke setiap kandang.
"Hal yang mesti diperhatikan juga perawatan bagi hewan ternak, terutama sapi karena rentan terkena PMK," pungkas Kharisudin. (BB/E-2)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Cianjur. Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) itu memberikan pinjaman modal dengan bunga yang relatif cukup kecil.
Pada komoditas telur ayam misalnya, saat ini harganya kisaran Rp27.600 dari sebelumnya Rp27.800 per kg.
YESS menjadi salah satu solusi yang terus berkomitmen dalam meningkatkan kualitas dan kesejahteraan dan memberdayakan petani di Indonesia.
Sektor pertanian adalah sektor yang menjanjikan sehingga akan membutuhkan tenaga yang sangat banyak.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved