Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Momentum Libur Nataru, Pengusaha Otobus Tasikmalaya Keluhkan Travel Gelap

Kristiadi
26/12/2024 20:17
Momentum Libur Nataru, Pengusaha Otobus Tasikmalaya Keluhkan Travel  Gelap
Momentum libur natal dan tahun baru, Perusahaan otobus PO Budiman di Jalan Ir Juanda terlihat sepi penumpang setelah banyak travel gelap beroperasi pada malam hari(MI/KRISTIADI)

MOMEN libur natal dan tahun baru, tingkat pesanan penumpang menggunakan jasa operator angkutan darat (travel) dari Kota Tasikmalaya menuju daerah relatif masih sepi. Perusahaan Otobus (PO) yang ada di Tasikmalaya, Ciamis mengeluhkan banyak travel gelap beroperasi pada malam hari.

Petugas Operasional otobus Budiman, Ahmad Lujen mengatakan, pesanan penumpang dari trayek Kota Tasikmalaya menuju sejumlah daerah seperti Bandung, Jakarta, Bekasi, Karawang pada momen libur natal dan tahun baru (Nataru) terlihat lonjakan penumpang pada tanggal 21, 22, 23. Namun, selang beberapa hari langsung turun tidak ada pemumpang dan selama ini banyak travel gelap beroperasi.

"Untuk penumpang memang terlihat ada peningkatan selama 3 hari dan setelah itu turun secara drastis. Penurunan tersebut, disebabkan lantaran ekonomi turun hingga daya beli masyarakat kurang paling banyak mereka membeli berbagai kebutuhannya dibanding jalan-jalan, dan masalah lainnya banyak travel gelap yang beroperasi," katanya, Kamis (26/12/2024).

Ia mengatakan, sepinya pesanan pengguna jasa angkutan darat termasuknya travel salah satunya dampak masih maraknya travel gelap pada momen libur natal dan tahun baru menjadi permasalahan klasik. Akan tetapi, sebagai pengusaha angkutan resmi yang memiliki izin trayek dipaksa harus tetap mengikuti regulasi pemerintah dan angkutan ilegal terkesan dibiarkan.

"Peningkatan penumpang terjadi selama 3 hari dan untuk sekarang ini penjualan tiket dilakukan langsung maupun lewat online Budiman mobile. Namun, keberadaan travel dari sisi usaha sudah jelas sangat merugikan perusahan otobus angkutan yang mana telah memiliki izin resmi, tetapi mereka beroperasi pada malam hari," ujarnya.

Menurutnya, pemerintah dan aparat jangan terkesan menutup keberadaan travel gelap karena dampaknya usaha angkutan resmi semakin sepi terutama pada momentun libur dan tahun baru, meski 3 hari memang ada peningkatan dan sekarang ini menurun secara drastis. Akan tetapi, penumpang yang menaiki angkutan resmi tetap akan disesuaikan dengan kebutuhan pembelian tiket.

"Perusahaan otobus PO Budiman meminta agar pemegang kebijakan menertibkan travel gelap. Karena, perusahaan otobus (PO) beroperasi menempuh peraturan pemerintah termasuk legalitasnya sudah jelas, kenapa travel gelap tidak ditertibkan dan ini sangat merugikan meskipun selama 3 hari adanya peningkatan tapi sekarang justru turun," pungkasnya.
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya