Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

15 Ribu Dosis atau 300 Botol Vaksin Jembrana Disalurkan Selama 2024, Kenali Penyebab Penyakit Jembrana

Indrastuti
26/12/2024 10:55
15 Ribu Dosis atau 300 Botol Vaksin Jembrana Disalurkan Selama 2024, Kenali Penyebab Penyakit Jembrana
Ilustrasi(https://ditjenpkh.pertanian.go.id/)

SEBANYAK 15 ribu dosis vaksin jembrana telah disalurkan Dinas Tanaman Pangan dan Peternakan (Distanak) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) ke seluruh provinsi sepanjang tahun 2024

Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Balai Kesehatan Hewan (Keswan), Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet), dan Klinik Hewan Distanak Sultra Rakhwana mengatakan bahwa 15 ribu dosis atau setara 300 botol vaksin tersebut diberikan kepada sapi untuk penanganan dan pencegahan penyakit jembrana.

"Vaksin tersebut diprioritaskan untuk daerah-daerah yang sudah ada kasus. Kami salurkan khusus ke daerah yang sudah ada kasus dan diduga terjangkit Jembrana. Sekitar 15 ribu dosis vaksin sudah tersalurkan. Terbanyak di Kabupaten Konawe, Bombana dan Konsel," kata Rakhwana.

Dia menyebutkan bahwa penyaluran dosis vaksin jembrana di Sulawesi Tenggara tersebut, terdiri atas Kabupaten Konawe sebanyak 70 botol atau 3.500 dosis, Konawe Utara 20 botol atau 1.000 dosis, dan Konawe Selatan 50 Botol atau 2.500 dosis.

"Kemudian, di Kabupaten Kolaka 60 botol atau 3.000 dosis, Kolaka Utara 20 botol atau 1.000 dosis, Kolaka Timur 60 botol atau 3.000 dosis, dan Kabupaten Bombana 40 botol atau 2.000 dosis," ujarnya.

Rakhawana mengungkapkan bahwa dalam penanganan dan pencegahan penyakit jembrana agar tidak menyebar luas di kabupaten/kota. Pada tahun 2025, Sultra mendapatkan alokasi vaksin yang sama, yakni sebanyak 15.000 dosis.

"Selain penyaluran vaksin, kami juga telah menyalurkan obat-obatan dari Kementerian Pertanian melalui Dirjen Kesehatan Hewan, di antaranya disinfektan, analgetik antipiretik dan vitamin bolus," ujar Rakhwana.

Sebagai informasi, dari hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, per 18 Juli 2024, di Sultra terkonfirmasi berdasarkan aplikasi iSIKHNAS sebanyak 621 ekor terkena penyakit jembrana.

Penyakit jembrana adalah penyakit hewan menular pada sapi Bali yang disebabkan oleh virus. Wabah penyakit Jembrana pertama kali terjadi di Bali pada tahun 1964. Virus penyakit jembrana umumnya menyebabkan gelaja ringaan namun dapat menyebabkan kematian hingga 17 % populasi ternak pada Sapi Bali. (Ant/H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya