Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KASUS penyakit Jembrana di Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu, terus mengalami peningkatan yang signifikan mencapai 356 ekor sapi telah terserang. sejak Januari hingga April 2024.
Penyakit Jembrana adalah penyakit pada hewan ternak yang disebabkan oleh Retrovirus. Gejalanya ditandai dengan demam tinggi, peradangan selaput lendir mulut, pembesaran kelenjar pertahanan, dan mencret (diare) yang sering bercampur dengan darah, hingga menyebabkan kematian ternak.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Pitriyani Ilyas di Bengkulu, mengatakan, kasus Jembrana di Kabupaten Mukomuko, terus mengalami peningkatan sejak empat bulan terakhir yang telah mencapai 357 ekor sapi yang terserang penyakit tersebut.
Baca juga : Kasus Penyakit Jembrana di Bengkulu Meningkat, 357 Ekor Sapi Terinfeksi
"Kasus Jembrana terus meningkat hingga empat bulan terakhir sebanyak 357 ekor ternak sapi milik masyarakat di daerah ini telah terjangkit penyakit," katanya.
Dari jumlah tersebut, lanjut dia, sebanyak 54 ekor sapi mati akibat penyakit Jembrana sementara 240 ekor lainnya telah dinyatakan sehat. Saat ini, sebanyak 254 ekor sapi telah mendapatkan perawatan, 240 ekor dinyatakan sehat, 54 ekor mati dan 62 ekor dijual. Kasus ini tersebar di tujuh kecamatan yakni, Kota Mukomuko, XIV Koto, Teramang Jaya, Pondok Suguh, Ipuh, Malin Deman, dan Kecamatan Air Rami.
Dari data yang ada, sapi yang terinfeksi terbanyak berada di Kecamatan Kota Mukomuko, dengan jumlah ternak terinfeksi mencapai 198 ekor. Sebanyak 37 ekor sapi mati dan diikuti oleh Kecamatan XIV Koto, dengan 75 sapi terinfeksi dan delapan ekor mati.
Baca juga : Virus Jembrana pada Sapi Telah Menyebar ke Empat Kabupaten di Sultra
"Pemkab telah mengambil langkah dengan melaksanakan pelayanan terpadu dan vaksinasi PMK serentak melalui empat puskeswan yang ada," imbuhnya.
Empat puskeswan tersebut berada, kata dia, di Kecamatan Ipuh, Penarik, puskeswan di Lubuk Gedang Kecamatan Lubuk Pinang, dan puskeswan di Kecamatan Kota Mukomuko.
Selain itu, Pemkab juga menghimbau kepada masyarakat pemilik ternak agar mendukung program yandu dan vaksinasi dengan mengandangkan ternak jangan dilepas untuk memudahkan pelaksanaan vaksinasi.
(Z-9)
Perayaan Idul Adha biasanya diiringi dengan hidangan daging sapi atau kambing yang diperoleh dari hasil berkurban.
Dari totalĀ 200 ekor sapi kini tinggal 10 ekor yang belum terjual.
Peternak sapi kembali membuang kohe secara tradisional ke sungai, sehingga dampak pencemaran kepada lingkungan masih terjadi.
Sempat mogok, Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) pastikan pedagang daging di wilayah Jabodetabek sudah kembali berdagang
DPD Golkar Jakarta Barat menyerahkan sapi kurban untuk warga RW 02 Kelurahan Kemanggisan, Kecamatan Palmerah, Slipi Jakarta Barat, Kamis (22/7)
Sudin KPKP Jakarta Selatan mengerahkan tim pemeriksa kesehatan di 10 kecamatan untuk memeriksa kesehatan hewan kurban menjelang Hari Raya Idul Adha.
15 ribu dosis atau setara 300 botol vaksin tersebut diberikan kepada sapi untuk penanganan dan pencegahan penyakit jembrana.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved