Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
SUASANA khidmat dan penuh kehangatan menyelimuti perayaan Natal 2024 di Keuskupan Agung Semarang, Jawa Tengah. Kunjungan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, atau yang akrab disapa Mbak Ita, bersama jajaran Pemerintah Kota Semarang pada Rabu (25/12) menambah keharuan perayaan Natal kali ini.
Momen ini menjadi istimewa karena sekaligus menjadi kesempatan bagi Mbak Ita untuk berpamitan, mengingat masa jabatannya yang akan segera berakhir.
Kedatangan Mbak Ita disambut hangat Vikaris Jendral Keuskupan Agung Semarang, Romo Fransiskus Xaverius Sugiyana. Ucapan selamat datang dan apresiasi atas kehadiran Mbak Ita dari Romo Sugiyana menyentuh hati, menciptakan suasana yang emosional.
“Menjadi kegembiraan kami, Ibu wali kota bersama rombongan kerso rawuh untuk memberikan dukungan dan doa di hari Natal,” tutur Romo Sugiyana dengan penuh kehangatan.
Dalam sambutannya, Romo Sugiyana menyampaikan penghargaan yang tinggi kepada Pemerintah Kota Semarang dan Forkopimda atas pengamanan yang telah diberikan selama perayaan Natal. Ia juga mengenang kepemimpinan Mbak Ita yang dinilainya penuh kesederhanaan dan berhasil membawa warna baru bagi Kota Semarang.
“Bu, Mbak Ita terima kasih atas sekian waktu mendampingi kami masyarakat kecil. Kehadiran ibu penuh kerendahan hati menjadi penyemangat bagi penerus ibu dan Forkopimda Kota Semarang,” ungkap Romo Sugiyana, yang disambut haru hadirin.
Momen pamitan Mbak Ita menjadi puncak keharuan acara ini. Dengan suara bergetar dan linangan air mata, Mbak Ita menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan dan kerja sama yang telah terjalin selama ini.
“Pasti ada masanya hadir, ada masanya pamit. Dalam kesempatan ini, saya ke gereja-gereja juga mohon pamit. Di sini, saya merasa seperti keluarga sendiri,” ucap Mbak Ita tulus.
Dirinya juga menyampaikan apresiasi atas kolaborasi yang telah terjalin dengan berbagai pihak, termasuk jajaran Keuskupan Agung Semarang. Menurut Mbak Ita, keberhasilan yang telah diraih Kota Semarang tidak lepas dari sinergi dan kerja sama yang baik dari seluruh elemen masyarakat.
“Dengan wali kota sebelumnya, Pak Hendi, hingga saya, kolaborasi ini telah membuat Kota Semarang kian lebih baik. Semoga penerus kami bisa melanjutkan apa yang menjadi cita-cita masyarakat,” imbuh Mbak Ita.
Suasana semakin menghangat ketika pihak Keuskupan Agung Semarang menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan yang mungkin terjadi selama kepemimpinan Mbak Ita. Momen ini mencerminkan semangat persaudaraan dan toleransi yang kuat di antara pemimpin dan masyarakat Kota Semarang.
Kunjungan Mbak Ita ke Keuskupan Agung Semarang pada perayaan Natal 2024 ini bukan hanya sekadar kunjungan seremonial, tetapi juga menjadi momen refleksi dan ungkapan rasa terima kasih atas kebersamaan yang telah terjalin. Keharuan dan kehangatan yang terpancar dalam acara ini menjadi bukti nyata bahwa Kota Semarang menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan, toleransi, dan kebersamaan.(N-2).
KARIR cemerlang Hevearita Gunaryanti Rahayu atau akrab disapa Mbak Ita di Kota Semarang pupus seusai dicokok KPK sehari sebelum masa jabatannya berakhir.
Penyidik KPK telah menahan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu alias Mbak Ita dan Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa Tengah, Alwin Basri, dalam kasus dugaan korupsi
KPK menjadwalkan pemeriksaan Wali Kota (Walkot) Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR) alias Mbak Ita pada Kamis, 20 Februari 2025.
PENYIDIK Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan akan mengambil langkah hukum terhadap Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR) alias Mbak Ita
Mbak Ita mempublikasikan video menjadi tamu dalam acara pernikahan melalui akun Instagram pribadinya. Padahal, dia mengaku sakit dan dirawat, saat dipanggil penyidik KPK
WALI Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (HGR) alias Mbak Ita mempublikasikan video kondangan. Padahal, dia mengaku sakit dan dirawat, saat dipanggil KPK
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved