Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

BMKG Yogyakarta Peringatkan Potensi Hujan Lebat pada 24-26 Desember 2024

Agus Utantoro
23/12/2024 20:58
BMKG Yogyakarta Peringatkan Potensi Hujan Lebat pada 24-26 Desember 2024
Seorang wisatawan melindungi dua anaknya dari terjangan gelombang tinggi di Pantai Kuta, Badung, Bali, Jumat (7/6/2024).(ANTARA/NYOMAN HENDRA WIBOWO)

STASIUN Meteoloroli Kelas II Yogyakarta meminta agar masyarakat waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode hingga tiga hari ke depan.

Kepala Stasiun Meteorologi Yogyakarta, Warjono dalam rilis tertulisnya, Senin (23/12) menjelaskan pada hari Selasa (24/12), Rabu (25/12) dan Kamis (26/12) atau selama tiga hari ke depan, berpotensi terjadi hujan deras dan cuaca ekstrem yang dapat menimbulkan bencana hidrometeorologi yang berupa banjir, tanah longsor, angin kencang, pohon tumbang dan petir.

"Masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode tiga hari ke depan yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, tanah longsor, puting beliung, pohon tumbang dan sambaran petir," kata Warjono.

Terlebih, jelasnya, masyarakat yang  tinggal atau beraktivitas di lokasi-lokasi atau wilayah yang rawan bencana hidrometeorologi. Menurut Warjono lagi, potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat pada Selasa (23/12) dimungkinkan terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupateb Kulon Progo, Kabupaten Bantul bagian utara dan Kabupaten Gunungkidul bagian tengah dan utara.

Sedangkan pada Rabu (25/12) potensi hujan  dengan intensitas sedang hingga lebat dapat terjadi di wilayah Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman, Kabupaten Kulon Progo, Kabupaten Bantul bagian utara dan Kabupaten Gunungkidul bagian utara dan tengah.

"Pada Kamis (26/12) hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dimungkinkan terjadi di Kota Yogyakarta, Kabupaten Sleman. Kabupaten Kulon Progo baguan utara, Kabupaten Bantul bagian utara dan Kabupaten Gunungkidul bagian utara," kata Warjono.

Menurut dia, prakiraan itu dilandasi dengan hasil analisis dinamika atmosfet terkini. Warjono menyebutkan, Stasiun Meteorologi Yogyakarta mengidentifikasi adanya tropical depression di Laut Tiongkok Selatan di bagian utara Pulau Kalimantan dan adanay bibit Siklon Tropis 98S di Samudera Hindia di Selatan Pulau Jawa yang membentuk wilayah pertemuan angin atau kovergensi di sebagian besar wilayah Jawa termasuk Daerah Istimewa Yogyakarta.

Menurut dia dari Stasiun Meteorologi Yogyakarta, terpantau adanya shearline atau belokan angin di atas Pulau Jawa ditambah lagi dengan hangatnya suhu permukaan air laut di sekitar perairan Jawa menunjukkan adanya potensi penambahan massa uap air yang dapat meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan hujan. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik