Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dampak Gelombang Tinggi, Ikan Segar Langka di Pesisir

M Yakub
21/12/2024 08:53
Dampak Gelombang Tinggi, Ikan Segar Langka di Pesisir
Sejumlah pedagang menata ikan jualannya di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Higienis Sodoha, Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (8/11/2024(ANTARA/Andry Denisah )

GELOMBANG tinggi di pesisir pantai utara (Pantura) di Jatim,  membuat ikan laut segar langka di pasar tradisional. Nelayan setempat juga memilih tidak turun melaut akibat gelombang tinggi yang terjadi kawasan pesisir setempat dalam sepekan terakhir.

"Ikan laut segar sulit di pasaran,” keluh Dewi, ibu rumah tangga di Kecamatan Panceng, Gresik, Sabtu (20/12).

Dengan langka ikan segar, kata dia, membuatnya terpaksa mengonsumsi ikan kering untuk keperluan lauk pauk sepekan ini. Menurut dia, kelangkaan ikan laut segar sudah terjadi sejak sepekan ini.

Hanya beberapa jenis ikan saja yang masih bisa di jumpai pasaran. Di antaranya, cumi-cumi dan jenis udang. “Sangat sulit, ikan segar di pasaran,” tambahnya.

Senada, disampaikan Rufidah, pedagang ikan laut di kecamatan setempat. Menurut dia, langka ikan laut segar disebabkan karena sebagian besar nelayan di sepanjang pesisir Kabupaten Lamongan dan Gresik tidak turun melaut akibat cuaca buruk. Kondisi tersebut membuatnya tidak mendapatkan pasokan ikan dari nelayan setempat.

"Hanya sebagian kecil nelayan yang turun melaut. Angin sangat kencang dan gelombang besar,” jelasnya.

Dengan langkanya ikan itu, katanya, harga ikan laut segar mengalami kenaikkan berlipat dibanding hari biasanya. Misalnya,  pada saat cuaca normal harga ikan Layur kisaran Rp35 ribu naik menjadi Rp70 ribu per kilogram (kg).

Sedangkan, ikan cumi-cumi biasanya seharga Rp35 ribu -Rp40 ribu kini naik kisaran Rp60 ribu-Rp65 ribu per kg. Dengan kondisi tersebut, dirinya hanya berjualan ikan laut yang sudah kering dan ikan beku yang dibel dari parbrikan. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya