Optimasi Lahan di Kalsel Targetkan Tambahan Produksi 500 Ribu Ton Beras

Denny Susanto
20/12/2024 13:02
Optimasi Lahan di Kalsel Targetkan Tambahan Produksi 500 Ribu Ton Beras
Warga adat sedang berladang padi gunung.(MI/Denny Susanto)

PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) menargetkan peningkatan produksi padi hingga 500 ribu ton dalam program optimasi lahan di sejumlah daerah sentra pertanian di wilayah tersebut. Kalsel berusaha mempertahankan status swasembada pangan dengan produksi padi tahun 2024 mencapai hampir satu juta ton.

Hal itu dikemukakan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kalsel, Syamsir Rahman, Jumat (20/12).

"Hingga Desember 2024 produksi padi Kalsel sudah hampir satu juta ton. Sedangkan kebutuhan 4,3 juta jiwa warga Kalsel sebanyak 650 ribu ton, sehingga kita tetap mampu mempertahankan swasembada pangan," tuturnya.

Surplus beras Kalsel, terutama jenis padi lokal Siam, dipasok ke provinsi tetangga di Kalimantan dan sebagian ke Pulau Jawa.

Ditambahkan Syamsir pihaknya juga menargetkan tambahan produksi dari program optimasi lahan di delapan kabupaten. Lahan seluas 41 ribu hektare lebih sudah disiapkan untuk program optimasi itu.

"Program optimasi lahan di Kalsel terus berjalan, indeks pertanaman akan kita tingkatkan dari satu kali setahun menjadi dua kali dan tiga kali. Jika kita berhasil meningkatkan IP ini maka produksi padi kita juga meningkat. Kita target penambahan produksi 500 ribu ton dari program optimasi lahan ini," ujarnya.

Selain itu, Pemprov juga menargetkan cetak sawah baru di Kalsel seluas 500 ribu hektare secara bertahap. Pada 2025 cetak sawah baru ditargetkan seluas 180 ribu hektare yang tersebar di sejumlah kabupaten, seperti Tanah Laut, Banjar, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Utara, dan Barito Kuala.

Pada bagian lain, Anggota Komisi VIII DPR Sudian Noor saat berkunjung ke Kalsel beberapa waktu lalu mengatakan program ketahanan dan swasembada pangan yang dicanangkan pemerintah saat ini hanya akan berhasil jika mendapat dukungan semua pihak.

"Perlu dukungan semua pihak baik pemerintah, swasta dan masyarakat," tuturnya.

Ia mencontohkan peran TNI-Polri dalam menyukseskan swsembada pangan. Juga perlibatan Kementerian Agama lewat program ketahanan pangan di pondok pesantren seluruh Indonesia.

"Pondok pesantren memiliki lahan cukup luas tersebar di berbagai wilayah, ini sangat potensial dalam mendukung program ketahanan dan swasembada pangan nasional," kata Sudian. (E-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Mirza
Berita Lainnya