Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Empat Anggota Jaringan Peredaran dan Pembuatan Uang Palsu di UIN Alauddin Tertangkap di Sulbar

 Lina Herlina
17/12/2024 16:12
Empat Anggota Jaringan Peredaran dan Pembuatan Uang Palsu di UIN Alauddin Tertangkap di Sulbar
Deretan uang palsu disita oleh kepolisian.(Antara)

POLISI terus mengembangkan kasus peredaran dan pembuatan uang palsu (upal) yang diduga diproduksi di perpustakaan Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar, Sulawesi Selatan.

Kepolisian Resor Gowa sudah mengamankan 100 jenis barang bukti, di antaranya uang pecahan Rp100 ribu emisi terbaru sebanyak Rp446.700.000, serta alat cetak uang. Seusai penangkapan itu, Polres Gowa menetapkan 15 orang sebagai tersangka.

Empat di antaranya, yang diduga anggota jaringan peredaran dan pembuatan upal tersebut, tertangkap di Mamuju, Sulawesi Barat. Mereka adalah TA, 52, IH, 42, WY, 32, dan MMB, 40.

Kapolresta Mamuju Kombes Iskandar dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/12), menyebutkan TA merupakan aparatur negeri sipil (ASN) di Pemerintah Provinsi Sulbar.

"Penangkap keempat pelaku tersebut merupakan hasil pengembangan dari staf di perpustakaan UIN Alauddin Makassar, berinisial MB, 35,  yang ditangkap oleh Satreskrim Polres Gowa," ungkap Iskandar. 

Pelaku diduga terlibat dalam pembuatan dan peredaran uang palsu senilai Rp20 juta. Dari hasil penangkapan pihak Polres Mamuju menyita barang bukti berupa uang palsu sebanyak Rp11 juta.

"Para pelaku yang diamankan ini memiliki hubungan dengan kasus produksi uang palsu di kampus UIN Alauddin Makassar, Kabupaten Gowa, untuk mendistribusikan uang palsu tersebut ke berbagai wilayah," lanjut Iskandar.

Saat ini keempat pelaku sudah diserahkan ke Polres Gowa sebagai proses pemeriksaan lebih lanjut untuk mengungkap jaringan peredaran uang palsu yang lebih besar.

Kapolresta Mamuju Iskandar pun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dalam menerima uang, terutama di masa menjelang libur panjang, di mana potensi peredaran uang palsu cenderung meningkat. 

"Jika masyarakat mencurigai adanya peredaran uang palsu, mereka diminta segera melaporkan ke kantor polisi terdekat," tutup Iskandar. (LN/J-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya