Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

10 Ribu Kasus TBC di Surabaya, Dinkes Surabaya: Januari hingga November 2024

Indrastuti
15/12/2024 10:13
10 Ribu Kasus TBC di Surabaya, Dinkes Surabaya: Januari hingga November 2024
Ilustrasi(freepik.com)

DATA Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya menujukkan catatan yang mengejutkan. Ribuan warga Surabaya menderita tuberkulosis (Tb). Kasus Tb di Surabaya dicatat data Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya mulai Januari hingga 31 November 2024.

"Berdasarkan data perkembangan kasus TBC/Treatment Coverage (TC) di Kota Surabaya sampai tanggal 31 November 2024 menunjukkan, bahwa ada sebanyak 10.741 kasus Tbc (73,89%) dari target 14.537 yang harus ditemukan pada tahun 2024," kata Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina, Jumat (13/12).

Dinkes Surabaya menyatakan terdapat kenaikan kasus Tbc di Surabaya tahun 2024 jika dibandingkan dengan tahun 2023. Pada periode yang sama tahun 2023 ada peningkatan peningkatan penemuan kasus sebesar 5%. Sementara kasus Tb yang diderita anak-anak ditemukan 1.300 lebih. Rentan usia penderita TBC anak yakni 1-14 tahun.

"Data penemuan kasus TBC anak sampai 31 November 2024 sebesar 1.327 (42,6%) dari target penemuan pada tahun 2024 sebesar 3.113 kasus," ujarnya.

Nanik menjelaskan, ada beberapa penyebab seseorang menderita TBC. Di antaranya karena infeksi bakteri hingga penyebaran droplet.

Salah satu bakteri yang menyebabkan TBC yakni Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini terutamanya menyerang paru-paru, namun bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Seperti kelenjar limfoma, ginjal, tulang dan sistem saraf kecuali pada kuku dan rambut.

"Lalu penyebaran TBC terjadi dari droplet penderita melalui udara ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara, melepaskan partikel mikroba yang dapat dihirup oleh orang lain," jelasnya.

Nanik mengatakan, Dinkes Surabaya tak hanya mencari dan menemukan kasus penyakit di masyarakat saja. Tapi juga melakukan upaya pencegahan.

"Berbagai upaya dilakukan untuk menemukan kasus TBC secara dini, sehingga risiko penyebaran kasus di masyarakat dapat dikendalikan. Kami melakukan active case finding, dan passive case finding, penyusunan perwali tim percepatan penanggulangan TBC, dan penyusunan perwali Rencana Aksi Daerah (RAD) dan RAD," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya