Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
KETUA MPR RI Ahmad Muzani bersama Wakil Ketua Lestari Moerdijat dan unsur pimpinan MPR RI lainnya, Selasa (10/12), mendatangi keluarga besar Keraton Kasunanan Surakarta, Jawa Tengah, untuk berdiskusi tentang jejak peradaban keraton-keraton yang perlu dilestarikan dan dijaga kemanfaatannya bagi Indonesia sekarang dan ke depan.
Mereka diterima Pengageng Parentah Keraton Kasunanan, KGPH Adipati Dipokusumo, di Bangsal Sasana Andrawina. Ikut menyambut, di antaranya Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Keraton GKR Wandansari Koes Moertijah dan sejumlah kerabat inti keraton.
"Kami berterima kasih dapat diterima untuk bersilaturahmi dan sekaligus berdiskusi tentang kebudayaan Keraton Kasunanan sebagai jejak peradaban bangsa, dan yang sejak lama menjadi bagian situs cagar budaya milik Indonesia," ungkap politisi Partai Gerindra ini usai berdiskusi.
Ia melanjutkan, sebagai peninggalan yang menjadi jejak peradaban bangsa yang sangat penting, Keraton Kasunanan selaku pewaris peradaban Kerajaan Mataram Islam perlu untuk dijaga, dilestarikan dan diberdayakan.
"Dan MPR RI, mempunyai tanggung jawab untuk melestarikan apa yang ada di Keraton Kasunanan, berikut peninggalan kebudayaan yang menyertainya. Ini menjadi tugas MPR," ungkap Muzani.
Ia memaparkan, tugas dan tanggung jawab MPR dalam merawat, menjaga, dan melestarikan peninggalan kebudayaan Keraton Kasunanan itu adalah dengan mendorong pemerintah, melestarikan secara fisik maupun nonfisik.
"Jadi silaturahmi ini sangat baik dan penting, guna mengolaborasikan langkah pelestarian dari nilai-nilai luhur yang menjadi peninggalan dan kekayaan bangsa ini agar tetap terjaga dan lestari," tukas dia.
MPR RI, lanjut dia, akan meneruskan apa yang menjadi hasil diskusi dengan kerabat Keraton Kasunanan kepada pemerintah pusat.
"Dan ini menjadi harapan keluarga besar, dan pelestarian ke depan, utamanya menyongsong Indonesia emas 2045. Generasi sekarang harus tetap mengenal dan mengawal," pungkas Muzani.
Sementara itu, Pengageng Parentah Keraton Kasunanan KGOH Adipati Dipokusumo mengatakan, pihaknya menyambut baik upaya MPR RI yang ingin mengenal lebih dekat tentang kebudayaan yang diwarisi Keraton Kasunanan.
"Apalagi Keraton Kasunanan ini sudah lama ditetapkan sebagai warisan budaya, yang perlu dikawal, dijaga, dilestarikan, dan diberdayakan," kata Pangeran Dipo.
Menurut dia, Keraton Kasunanan sebagai kawasan situs dan cagar budaya, masih perlu menjadi skala prioritas untum penanganan pemerintah, baik melalui program rehabilitasi, revitalisasi, konservasi, dan reservasi.
Tentunya dengan berpedoman pada UU 11/2010 tentang Cagar Budaya, selain diperlukan pembenahan, pengembangan, perlindungan, dan pengamanan, keberadaan Keraton Kasunanan harus pula bermanfaat bagi masyarakat dan mendatangkan nilai ekonomi.
"Jadi sebagai cagar budaya, Keraton Kasunanan harus bermanfaat bagi masyarakat. Untuk itu perlu kolaborasi menyeluruh, melibatkan pemerintah, keraton, dan elemen kebangsaan lain, untuk keberlangsungan dan kemanfaatannya," pungkas Dipokusumo. (WJ/J-3)
Muzani mengatakan surat tersebut ditulis Prabowo dalam kapasitas sebagai Ketua Umum Partai Gerindra.
Ketua MPR, Ahmad Muzani, memberikan apresiasi atas respons cepat yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam menangani Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
PAKAR Ilmu Politik Universitas Indonesia Cecep Hidayat menganggap terlalu dini asumsi kemungkinan Presiden RI Joko Widodo akan masuk Partai Gerindra usai masa jabatannya berakhir.
Muzani menyampaikan, jangan sampai kebijakan yang diambil pemerintah soal ekspor pasir laut malah membawa banyak kerugian untuk masyarakat.
Sejumlah pemimpin negara akan diundang untuk menghadiri pelantikan Prabowo-Gibran, salah satunya Pangeran MBZ.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved