Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PEMERINTAH Provinsi Kalimantan Selatan terus menggalakkan optimasi lahan pertanian dan tumpang sisip padi gogo di areal perkebunan sawit dalam rangka mendukung program swasembada pangan yang menjadi prioritas Presiden Prabowo Subianto.
"Kemarin kita menggelar Rapat Koordinasi Pelaksanaan Optimasi Lahan dan Tumpang Sisip dengan melibatkan pihak Kementerian Pertanian, para kepala dinas pertanian di 13 kabupaten/ kota se- Kalsel, pengusaha kelapa sawit, dan pihak terkait lainnya," tutur Plh Gubernur Kalsel, Roy Rizali Anwar, Jumat (15/11).
Optimasi lahan adalah upaya meningkatkan produktivitas lahan dan Indeks Pertanaman (IP) melalui berbagai cara, seperti menyediakan sarana produksi (pupuk dan kapur), membantu pengolahan tanah, dan menerapkan teknologi. Sementara program tumpang sisip padi gogo di areal lahan sawit masih menemui banyak kendala seperti banyak daerah yang kurang cocok dengan tanaman jenis padi gogo, sehingga sulit mencapai target.
Plh Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Provinsi Kalsel, Imam Subarkah mengatakan program optimasi lahan rawa dan tumpang sisip padi sawit tersebar di delapan kabupaten di Kalsel. Dari target awal 46.300 hektare, namun lahan yang bisa dimanfaatkan seluas 41.829 hektare. "Sampai sekarang capaian optimasi lahan tercapai sekitar 75,56% dan tumpang sisip baru 20%," ujar imam.
Irjen Kementerian Pertanian Komjen, Setyo Budiyanto yang hadir dalam kegiatan tersebut menyoroti beberapa hal terkait pelaksanaan optimasi lahan dan tumpang sisip di Kalsel dan menanyakan kendala-kendala pemerintah kabupaten yang capaiannya masih rendah, seperti Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Barito Kuala.
Setyo mengingatkan, masalah swasembada pangan sudah menjadi perhatian khusus atau program prioritas Presiden Prabowo Subianto. Sehingga apa yang menjadi masalah dalam pekerjaan, tugas kepala dinas terkait untuk menyelesaikannya.
Mengingat waktu yang pendek, ia meminta semua pihak terkait untuk melakukan penertiban dan koordinasi guna menyukseskan swasembada pangan. (N-2)
Badan Pangan Nasional (Bapanas) berkomitmen terus membantu pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di sektor pangan lokal.
Pemerintah daerah perlu turun tangan. Salah satunya berkoordinasi dengan pemerintah desa untuk menginventarisasi lulusan sekolah yang belum mendapatkan pekerjaan.
Program ketahanan pangan Kostrad sudah dilaksanakan dan berjalan di beberapa daerah seperti di Bogor, Karawang, Sukabumi, Tasikmalaya, Garut, Ciamis dan Pangandaran.
Lokasi ketahanan pangan Kostrad di Gudang Ketahanan Pangan berada di Desa/Kecamatan Ciemas, Kabupaten Sukabumi,
Produksi beras Kabupaten Cianjur mencapai 860 ribu ton lebih. Produksinya terbilang melebihi dari kebutuhan konsumsi rata-rata masyarakat.
Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Cirebon berkolaborasi dengan PT Pos Indonesia dan Bulog Cirebon memberikan bantuan pangan berupa beras sebanyak 10 kilogram
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved