Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Pengungsi Erupsi Gunung Lewatobi masih Bertahan di Posko Pengungsian

Marianus Marselus
15/11/2024 17:45
Pengungsi Erupsi Gunung Lewatobi masih Bertahan di Posko Pengungsian
Gunung Lewotobi Laki-Laki masih mengeluarkan kepulan asap.(MI/Marianus Marselus)

BELASAN ribu warga terdampak erupsi Gunung Lewatobi Laki-Laki, Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), masih bertahan di posko pengungsian. Total jumlah pengungsi mencapai 12.575 jiwa hingga Kamis (14/11).

Mereka tersebar di 6 pos pengungsian yang disiapkan pemerintah setempat. Selain itu, terdapat juga ribuan pengungsi mandiri yang memilih tinggal di rumah-rumah keluarga yang tersebar di 10 kecamatan yang relatif lebih aman dari erupsi. 

Baik pengungsi di pos pengungsian maupun pengungsi mandiri terbanyak adalah pengungsi dengan usia rentan atau lansia yaitu mencapai 942 jiwa, disusul bayi sebanyak 114 jiwa, ibu hamil 42 jiwa, dan pengungsi disabilitas sebanyak 37 jiwa. 

Sementara itu, desa-desa sekitar gunung Lewatobi seperti Desa Tanjung Bunga kini kosong tanpa penduduk. Abu vulkanis dan batu kerikil menutupi atap rumah warga, kebun hingga jalan raya. 

"Awalnya debu dulu kemudian hujan batu, sudah tidak bisa untuk tinggal lagi, terpaksa pergi cari tempat aman, " kata Marius Maran warga Desa Tanjung Bangga, Flores Timur, Jumat (15/11) petang. 

Marius salah satu pengungsi mandiri, Ia memboyong keluarganya ke wilayah yang aman.  Kini Marius menumpang pada keluarga lain. Jumat (14/11) Marius bersama istrinya mengevakuasi semua barang-barang di rumahnya seperti perlatan tidur, peralatan dapur ke lokasi yang aman. 

"Jika kondisi aman, semua barang seisi rumah akan saya pindahkan, kondisi saat ini tidak memungkinkan lagi untuk bertahan di Tanjung Bunga" jelas Marius. 

Marius berharap kondisi yang dialami warga sekitar Lewatobi berakhir. Ia ingin kembali beraktifitas mencari nafkah untuk keluarganya. 

Sebelumnya, Penjabat Bupati Flores Timur, Sulastri H.I Rasyid meminta Pemerintah Pusat untuk turun tangan. Sulastri menyebut posko-posko pengungsian masih kekurangan banyak fasilitas pendukung seperti tangki air minum, kipas angin, kursi roda, dan tenda anak-anak di setiap lokasi pengungsian.

"Fasilitas ini demi kenyamanan dan kesejahteraan para pengungsi, terutama anak-anak" kata Sulastri, Kamis (14/11). 

Di sisi lain, Pemerintah Kabupaten Flores Timur berencana untuk merelokasi warga terdampak. Sulastri mengatakan, pihaknya tengah mengkaji opsi relokasi di dua titik yang dirasa lebih layak bagi para pengungsi.

"Kami mengusulkan dua titik untuk dijadikan lokasi relokasi warga. Dua lokasi itu dinilai aman untuk warga, " jelas Sulastri. 

Sementara, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait, meminta pemerintah setempat untuk mempertimbagkann aspek adat istiadat setempat. 

"Lokasi relokasi harus dipertimbangkan secara matang, adat sangat sensitif tidak asal memindahkan warga ke lokasi yang aman," kata Maruarar.(MM/J-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya