Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cegah Banjir, BPBD Kota Sukabumi Bongkar Rumah di Atas Aliran Sungai

Benny Bastiandy
12/11/2024 17:50
Cegah Banjir, BPBD Kota Sukabumi Bongkar Rumah di Atas Aliran Sungai
Ilustrasi(Dok BPBD Sukabumi)

BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, tengah membongkar bangunan rumah warga yang menghalangi aliran sungai di Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang. Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi kembali terjadi banjir saat curah hujan tinggi.

Sebagaimana kejadian sebelumnya, pekan lalu Kota Sukabumi dilanda bencana hidrometeorologi cukup dahsyat.  Curah hujan yang sangat lebat memicu terjadi banjir limpasan di mana-mana tersebar di 7 kecamatan. 

"Ada bangunan rumah yang melintang di aliran sungai. Kami sedang lakukan pembongkaran," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, Selasa (12/11).

Novian mengaku, BPBD sudah menyelesaikan rekapitulasi pendataan kerusakan dampak cuaca ekstrem pada pekan lalu. Hasilnya, ribuan bangunan rumah ikut terdampak. 

"Hasil pendataan, terdapat 1.349 unit bangunan yang kondisinya rusak ringan, 17 unit rusak sedang, dan 7 unit rusak berat," tuturnya.

Secara rinci Novian menyebutkan, bangunan rumah yang rusak di Kecamatan Baros sebanyak 257 unit, di Kecamatan Cibeureum sebanyak 152 unit, di Kecamatan Cikole sebanyak 146 unit, di Kecamatan Citamiang sebanyak 396 unit, di Kecamatan Lembursitu sebanyak 31 unit, di Kecamatan Gunungpuyuh sebanyak 61 unit, dan di Kecamatan Warudoyong sebanyak 212 unit. 

"Melihat dampak kerusakan, Kecamatan Citamiang dan Baros merupakan wilayah paling parah terdampak bencana akibat cuaca ekstrem," ungkapnya.

Sementara jumlah korban terdampak terdata sebanyak 1.245 kepala keluarga atau 3.739 jiwa. Penanganan pascabencana sudah mulai terkendali. 

Termasuk jumlah pengungsi yang jumlahnya terus berkurang. Mayoritas para pengungsi sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.

"Saat ini jumlah pengungsi tinggal 3 kepala keluarga atau 6 jiwa. Mereka merupakan warga RT 07/02 Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang. Mereka masih mengungsi di tempat majelis taklim," tuturnya.

Berbagai bencana dampak cuaca ekstrem yang terjadi pada Selasa (5/11) itu mengakibatkan kerugian. Nilainya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

"Nilai taksiran kerugian sekitar Rp552 juta lebih," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya