Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, Jawa Barat, tengah membongkar bangunan rumah warga yang menghalangi aliran sungai di Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang. Upaya itu dilakukan untuk mengantisipasi kembali terjadi banjir saat curah hujan tinggi.
Sebagaimana kejadian sebelumnya, pekan lalu Kota Sukabumi dilanda bencana hidrometeorologi cukup dahsyat. Curah hujan yang sangat lebat memicu terjadi banjir limpasan di mana-mana tersebar di 7 kecamatan.
"Ada bangunan rumah yang melintang di aliran sungai. Kami sedang lakukan pembongkaran," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi, Novian Rahmat Taupik, Selasa (12/11).
Novian mengaku, BPBD sudah menyelesaikan rekapitulasi pendataan kerusakan dampak cuaca ekstrem pada pekan lalu. Hasilnya, ribuan bangunan rumah ikut terdampak.
"Hasil pendataan, terdapat 1.349 unit bangunan yang kondisinya rusak ringan, 17 unit rusak sedang, dan 7 unit rusak berat," tuturnya.
Secara rinci Novian menyebutkan, bangunan rumah yang rusak di Kecamatan Baros sebanyak 257 unit, di Kecamatan Cibeureum sebanyak 152 unit, di Kecamatan Cikole sebanyak 146 unit, di Kecamatan Citamiang sebanyak 396 unit, di Kecamatan Lembursitu sebanyak 31 unit, di Kecamatan Gunungpuyuh sebanyak 61 unit, dan di Kecamatan Warudoyong sebanyak 212 unit.
"Melihat dampak kerusakan, Kecamatan Citamiang dan Baros merupakan wilayah paling parah terdampak bencana akibat cuaca ekstrem," ungkapnya.
Sementara jumlah korban terdampak terdata sebanyak 1.245 kepala keluarga atau 3.739 jiwa. Penanganan pascabencana sudah mulai terkendali.
Termasuk jumlah pengungsi yang jumlahnya terus berkurang. Mayoritas para pengungsi sudah kembali ke rumah mereka masing-masing.
"Saat ini jumlah pengungsi tinggal 3 kepala keluarga atau 6 jiwa. Mereka merupakan warga RT 07/02 Kelurahan Cikondang Kecamatan Citamiang. Mereka masih mengungsi di tempat majelis taklim," tuturnya.
Berbagai bencana dampak cuaca ekstrem yang terjadi pada Selasa (5/11) itu mengakibatkan kerugian. Nilainya ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
"Nilai taksiran kerugian sekitar Rp552 juta lebih," pungkasnya. (H-2)
Kepala Tim Kerja Gerakan Tanah PVMBG, Oktory Prambada, menjelaskan faktor seperti curah hujan tinggi dan kondisi geologi memicu terjadinya longsor.
Kasus DBD di Kabupaten Cianjur mulai terpantau meningkat sejak Januari. Hingga akhir Maret, dilaporkan terdapat 278 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak empat orang.
Tak sedikit saluran air yang tersumbat sampah sehingga memicu banjir genangan ataupun limpasan.
MASYARAKAT yang tinggal di wilayah Bandung Raya, Jawa Barat (Jabar), diminta mewaspadai dinamika cuaca yang terjadi pada akhir Februari 2025.
Rerata curah hujan tercatat 2.898 mm per tahun pada 2022.
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca hari ini di Jakarta. BMKG mengatakan sejumlah wilayah di DKI Jakarta akan diguyur hujan.
Air yang menggenang di sekitar rumah saat banjir dapat memicu sejumlah penyakit seperti diare, penyakit kulit dan leptospirosis.
Sosialisasi agar warga berbelanja sesuai kebutuhan akan terus dilakukan, sehingga harga tidak melonjak.
. Kami sudah berkoordinasi dengan para camat untuk segera melakukan gerakan bersama mencegah banjir di musim penghujan,
Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membangun 12 kolam retensi, menjelang musim hujan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved