Headline
Presiden gelar rapat terbatas membahas Raja Ampat.
BADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan bahwa cuaca di Indonesia pada periode 10-12 Juni 2025 umumnya didominasi oleh kondisi berawan hingga hujan ringan.
Peningkatan hujan dengan intensitas sedang diprediksi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah. Kemudian di DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua, dan Papua Selatan.
Hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang dapat terjadi di wilayah berikut.
• Siaga (Hujan lebat) : Kep. Riau, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, dan Papua Pegunungan.
• Angin Kencang : Aceh, Kep. Riau, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, NTB NTT, Sulawesi Selatan, dan Maluku.
Direktorat Meteorologi Publik BMKG menyebut dalam sepekan ke depan, kombinasi gelombang atmosfer, yakni low fequency, Gelombang Kelvin, dan Rossby Ekuatorial cukup konsisten. Ia dan berpotensi memicu peningkatan hujan akibat awan-awan konvektif berskala lokal di sejumlah wilayah Indonesia.
“Pembentukan awan konvektif akibat propagasi aktivitas gelombang atmosfer tersebut diprediksikan meningkat dalam sepekan ke depan, khususnya pada siang hingga petang di sebagian Sumatra bagian utara hingga tengah, Jawa bagian timur, Kalimantan, Sulawesi bagian utara hingga tengah, Maluku, Maluku Utara, dan Papua bagian utara,” tulis keterangan resmi yang dikutip, Selasa. (H-1)
Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Laut Arafura, di Laut Banda, di Laut Andaman, di Laut China Selatan, dan di Laut Filipina.
Hujan lebat hingga sangat lebat diperkirakan terjadi di Sumatera Utara, Lampung, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Selatan.
BMKG juga mengimbau masyarakat untuk rutin memantau informasi terbaru terkait cuaca dan pasang surut air laut,
Pihak BMKG telah menyampaikan informasi cuaca kepada seluruh operator pelayaran dan pelabuhan di wilayah kerja mereka.
Masyarakat diminta mewaspadai dampak dari cuaca buruk tersebut karena dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved