Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Suhu Panas Landa Jatim, Ini Penjelasan BMKG Juanda

Faishol Taselan
29/10/2024 16:17
Suhu Panas Landa Jatim, Ini Penjelasan BMKG Juanda
Ilustrasi suhu panas(MI/Susanto)

SUHU panas melanda Jawa Timur dalam beberapa hari ini. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda, Jawa Timur, memberikan penjelasan adanya pergerakan semu matahari.

Kepala BMKG Juanda Taufiq Hermawan menjelaskan fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya pergerakan semu matahari. “Saat ini, lintasan matahari bergerak menjauh dari wilayah Jawa Timur dan telah berada di posisi Samudera Hindia,” kata Taufiq Hermawan di Surabaya, Selasa (29/10).

Perubahan posisi matahari ini mempengaruhi suhu permukaan laut di Samudera Hindia selatan Jawa Timur, kemudian berdampak pada suhu di wilayah Jawa Timur, termasuk Surabaya. “Selain itu, suhu permukaan laut di Selat Madura juga berkontribusi terhadap peningkatan suhu di Surabaya dan sekitarnya,” ucapnya.

Faktor lainnya adalah fase pancaroba yang saat ini sedang berlangsung di sebagian besar wilayah Jawa Timur. Pada masa ini, pembentukan awan sebagian terjadi dan penguapan terhambat di beberapa daerah, sehingga energi panas terakumulasi dan membuat suhu terasa lebih tinggi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kondisi panas ini akan berlangsung hingga sepekan ke depan.

“Kondisi ini diperkirakan kondisi ini berlangsung hingga sepekan ke depan. Kami juga akan melihat dinamika atmosfer, apakah ada gangguan yang lain yang bisa mempengaruhi cuaca di Surabaya dan sekitarnya,” ujar Taufiq.

Menurut pantauan BMKG, suhu tertinggi tercatat di Lamongan dengan 38,1 derajat Celsius, diikuti Pasuruan 37,9 derajat Celsius, dan Jombang 37,8 derajat Celsius. Sementara itu, suhu di Surabaya Utara berkisar antara 36 hingga 37 derajat Celsius. Di kawasan Tapal Kuda, suhu masih berada di angka 33-34 derajat Celsius, sedangkan daerah Mataraman berkisar antara 32-35 derajat Celsius. Untuk menghadapi cuaca panas ini, masyarakat disarankan menghindari aktivitas luar ruangan yang dapat menyebabkan dehidrasi dan mengurangi paparan sinar matahari langsung. Selain itu, terdapat potensi kebakaran lahan, terutama di daerah dataran tinggi dan akibat kegiatan membakar sampah. BMKG Juanda Menyebut, penting bagi masyarakat untuk tetap waspada dan mengambil langkah pencegahan yang diperlukan.(M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya