Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
SIDANG perkara pengancaman di areal konsesi tambang yang mendudukkan Sumardi, 60, petani asal Desa Rantau Bakula, Kecamatan Sungai Pinang, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, sebagai terdakwa terus bergulir di Pengadilan Negeri Martapura. Dalam persidangan Senin (28/10), Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut Sumardi hukuman lima bulan penjara.
Perkara yang tercatat dengan nomor perkara 257/Pdn/PN/Mtp ini telah bergulir sejak beberapa waktu lalu. Diketahui terdakwa Sumardi dilaporkan pada akhir April 2024 lalu, karena diduga mengancam operator buldozer milik perusahaan tambang PT MMI.
Padahal tindakan Sumardi dipicu aksi operator buldozer yang menghancurkan 3.000 tanaman singkong dan 47 batang pisang siap panen miliknya tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Mirisnya sejak kasusnya dinyatakan P21, Sumardi wajib lapor setiap minggu di Kejaksaan Negeri (Kejari) Banjar yang jaraknya mencapai 136 kilometer pulang-pergi dari rumahnya di Desa Rantau Bakula, Kecamatan Sungai Pinang. Sumardi juga harus menggunakan gelang kaki elektronik.
Kuasa Hukum terdakwa Sumardi, Noor Jannah, menjelaskan seharusnya petani tua ini bisa mendapatkan keadilan dengan bebas tanpa bersyarat. "Saya mengupayakan Pak Sumardi dapat bebas tanpa syarat maka dari itu kami meminta dukungan semua pihak," ujarnya.
Hal serupa juga dilontarkan Kisworo Dwi Cahyono, Direktur Eksekutif Walhi Kalsel, usai mendampingi Sumardi di persidangan. "Kita mendesak agar Majelis Hakim membebaskan Pak Sumardi tanpa syarat," tegasnya.
Perkara kriminalisasi petani ini menjadi sorotan sejumlah organisasi lingkungan seperti Walhi dan organisasi petani Serikat Petani Indonesia (SPI) Kalsel yang ikut mengawal perkara ini.
Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Provinsi Kalsel, Dwi Putra Kurniawan menyatakan protes atas tetap diprosesnya kasus yang menjerat Sumardi oleh aparat penegak hukum. "Kasus ini berawal dari tindakan semena-mena yang dilakukan pihak perusahaan tambang batu bara, yang menggunakan alat berat untuk menggusur lahan pertanian milik Sumardi. Padahal tanaman Sumardi siap panen, seperti pisang dan singkong," ungkap Dwi. (N-2)
PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo subholding dari PTPN III (Persero) mendapat apresiasi dari Pimpinan VII BPK Slamet Edy Purnomo dalam kunjungan kerjanya ke Java Coffee Estate.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Keunggulan melon itu terletak pada produktivitas tinggi, ketahanan terhadap penyakit, dan kualitas buah premium yang sesuai dengan permintaan pasar modern.
Permentan 15/2025 Permudah Petani Peroleh Pupuk Bersubsidi
Kakao (Theobrema cacao L.) tidak hanya berperan sebagai penyedia lapangan kerja dan sumber devisa negara, tetapi juga menjadi tulang punggung pendapatan ribuan petani.
Adapun Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan 10 dari 212 produsen beras nakal telah diperiksa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved