Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Cara Jatim Pertahankan Lumbung Pangan Nasional

Faishol Taselan
18/10/2024 22:02
Cara Jatim Pertahankan Lumbung Pangan Nasional
Jatim terus mempertahankan posisinya sebagai produsen beras terbesar secara nasional.(MI/Faishol Taselan)


PROVINSI Jawa Timur (Jatim) masih menjadi lumbung pangan nasional, yang menyuplai kebutuhan beras di 16 provinsi mitra di Indonesia. Jatim hingga kini masih mempertahankan posisinya sebagai produsen padi terbesar di Indonesia selama empat tahun berturut-turut dari 2020 – 2023 dengan kontribusi sebesar 17,9 % terhadap produksi padi nasional.

"Capaian produksi padi di 2023 sebesar 9.710.661 Ton-GKG atau setara dengan beras sebesar 5.607.132 ton,” kata Kepala Dinas Pertanian dan KP Provinsi Jatim Heru Suseno di Surabaya, Jumat (18/10).

Untuk mempertahankan posisi itu, kini Jatim menggalakkan program Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui kegiatan pompanisasi dan irigasi perpompaan/perpipaan untuk meningkatkan Indeks Pertanaman (IP), dan memperluas area tanam padi nasional di tengah gempuran masalah cuaca yang terjadi.

Untuk mencapai itu, kata Heru, perlu adanya kolaborasi/sinergitas dari berbagai pihak yang terkait. Perluasan Areal Tanam (PAT) melalui kegiatan pompanisasi  dan irigasi perpompaan/perpipaan ini dapat terwujud dalam rangka meningkatkan produktivitas, peningkatan indeks pertanaman, dan perluasan areal tanam dengan mengoptimalkan lahan-lahan tidur atau lahan marginal dan atau lahan sub optimal.

"Pompanisasi dan irigasi perpompaan/perpipaan ini, areal tanam yang tadinya hanya bisa satu kali tanam dalam setahun, diharapkan bisa dua kali tanam atau tiga kali tanam dalam kurun waktu satu tahun," katanya.

Pentingnya untuk penerima manfaat yaitu dalam hal ini kelompok tani supaya dapat memanfaatkan bantuan tersebut dengan sebaik mungkin, serta menjaga dan merawatnya. Sehingga hal tersebut akan memberikan dampak positif terhadap perluasan areal tanam dan mampu meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan petani.

Heru menegaskan, upaya pengamanan produksi padi akibat perubahan iklim El Nino dari akhir 2023 sampai saat ini, capaian luas tanam padi periode Oktober 2023 – September 2024 di Jawa Timur sebesar 2.177.256 hektare (Ha). Capaian tersebut lebih tinggi 91.479 Ha dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 yang sebesar 2.085.776 Ha.

"Sedangkan untuk periode Oktober - Desember 2024, dapat kami sampaikan bahwa target tanam padi sebesar 596.782 Ha. Provinsi Jawa Timur optimis bahwa realisasi luas tanam pada periode Oktober – Desember dapat melebihi realisasi tahun sebelumnya dan bisa mencukupi pasokan untuk awal tahun 2025," ujar Heru.

Untuk menunjang Program Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur tahun 2024 telah mendapatkan alokasi bantuan alsintan dari Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian per 12 Oktober 2024.

Khusus untuk pompanisasi, per 12 Oktober 2024, telah diterima sebanyak 4.811 unit dan sudah terpasang sebanyak 4.761 unit, sisanya sebanyak 50 unit masih berada di Brigade Alsintan, baik yang di Dinas Kabupaten maupun Kodim.

"Kondisi yang demikian tentunya dapat menunjang akselerasi tanam dan optimalisasi lahan untuk peningkatan produksi padi melalui bantuan alsintan sehingga Jawa Timur dapat mempertahankan posisi sebagai lumbung pangan nasional," ujarnya.

Sedangkan untuk potensi luas sawah tadah hujan di Jawa Timur  adalah 170.654,37 Ha yang perlu mendapat program pompanisasi, dari target tersebut telah terealisasi 168.225,52 Ha, sedangkan potensi areal tanam padi gogo adalah 5.439,29 ha telah terealisasi 2.359,78 Ha. (N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya